Desy Ratnasari: Kementerian Sosial Perlu Perbanyak 'Save House'
Disana Desy ingin memastikan langsung keadaan dan kondisi kelima anak tersebut
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI, Desy Ratnasari ikut angkat bicara dalam kasus anak-anak Indonesia yang sering kali ditelantarkan dan tidak mendapatkan perlindungan.
Terlebih atas kasus penelantaran lima anak oleh kedua orangtua mereka di Cibubur, Desy bahkan datang langsung ke rumah aman tempat kelima anak itu ditampung sementara.
Disana Desy ingin memastikan langsung keadaan dan kondisi kelima anak tersebut.
Dalam diskusi di Mabes Polri, menurut Desy masih banyak kasus-kasus penelantaran anak lainnya yang tidak terungkap di publik. Menurutnya, kasus di Cibubur hanya sebagian kecil yang terungkap melalui media sosial.
"Pasti kasus-kasus ini banyak terjadi, dan yang terungkap seperti di Cibubur baru sebagian kecil. Ini seperti fenomena gunung es," katanya, Senin (18/5/2015) di Mabes Polri.
Termasuk, Desy juga menyoroti masalah kurangnya rumah singgah maupun rumah aman (Save house) bagi anak-anak terlantar atau anak jalanan serta korban kekerasan.
Pasalnya sesuai dengan Undang-undang dinyatakan fakir miskin dan anak-anak terlantar dilindungi oleh negara. Dan itu merupakan konsentrasi dari Dinas Sosial.
"Fakta di lapangan tidak semua daerah punya rumah singgah dan Save house. Ini konsentrasi Kementerian Sosial. Karena di daerah banyak anak jalanan yang membutuhkan itu, dan negara wajib memberikannya," tambah Desy.