Ganti Presiden, Penanganan Kasus BLBI Jadi Tidak Jelas
Pengamat ekonomi, Drajad Wibowo mengatakan walaupun sudah berganti-ganti presiden, penanganan kasus BLBI tidak jelas.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat ekonomi, Drajad Wibowo mengatakan walaupun sudah berganti-ganti presiden, penanganan kasus BLBI tidak jelas.
Mantan Wakil Ketua Fraksi PAN DPR RI, menilai apa yang dilakukan pemerintah hanya sebatas lips service tanpa diproses lebih lanjut.
"Sekarang sudah 17 tahun berlalu, namun kasus BLBI ini tetap saja belum tuntas. Dokumen pasti sudah banyak yang hilang, rusak, atau kadaluarwa. Jadi akan makin sulit menuntaskan kasus BLBI ini," katanya, Selasa (19/5/2015).
Drajad menilai perlu ada komitmen tegas pemerintah menghadapi obligor nakal tersebut.
"Solusi utamanya adalah penegakan hukum, tapi bisa juga dikombinasikan dng solusi ekonomi keuangan tertentu," katanya.
"Seandainya BLBI bisa dituntaskan, akan memberikan confidence bagi investor bahwa hukum di Indonesia itu benar-benar ditegakkan," kata Drajad.
Menurut Drajad, aset-aset eks BLBI juga jika dikelola dengan baik akan berkontribusi besar bagi perekonomian.
"Tapi sepertinya memang political will untuk menuntaskannya sangat minim. Dan semakin lama, semakin sulit menuntaskannya," katanya lagi.
Senada, Taufik Riyadi dari Pusat Advokasi dan Studi Indonesia (PAS Indonesia) menyayangkan lemahnya usaha pemerintah untuk menuntaskan kasus ini yang merugikan negara ini.
"Masih banyak pihak yang menyangsikan keseriusan pemerintah dalam mengejar aset-aset tersebut. Terlebih adanya sejumlah obligor yang terus berupaya mengambil alih kembali aset-aset yang telah dijaminkan ke BPPN," katanya. (Eko Sutriyanto)