Klarifikasi Yusril Ihza Mahendra Terhadap Berita Terkait Keppres Bodong Dirjen Imigrasi
Sungguh naif berita-berita yang mengatakan bahwa saya mendesak Menkumham melantik Dirjen Imigrasi dengan Keppres bodong
Editor: Yudie Thirzano
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra mengklarifikasi sejumlah pemberitaan tentang Keppres 'Bodong' pengangkatan Dirjen Imigrasi.
Dalam sejumlah pemberitaan itu disebutkan bahwa Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dianggap sudah melakukan penghinaan kepada presiden menyusul tidak diindahkannya Keppres pelantikan Dirjen Imigrasi. (Baca juga :Yusril Soal Menkumham Tidak Lantik Dirjen Imigrasi: Itu Penghinaan Kepada Presiden)
Berikut ini klarifikasi Yusril yang dikirimkan ke redaksi Tribunnews :
Saya ingin klarifikasi masalah Isu Keppres Bodong Pelantikan Dirjen Imigrasi
Pada sekitar 5 april yang lalu ada wartawan yang mengatakan sudah ada kepres pengangkatan Dirjen Imigrasi tapi belum dilantik. Apa pendapat saya?
Saya katakan kalau sudah ada keppresnya ya tinggal dilantik saja. Lantas saya ditanya lagi
"kalau tidak dilantik apa menghina Presiden"? "apa kalau tidak mau melantik, berarti menterinya sewenang-wenang"?
Saya tidak mau menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti ini dan memilih diam.
Bahwa kemudian ditulis berita di tribunnews, dll seolah-olah saya mengatakan "menterinya tersebut menghina Presiden" dan "main sikat saja" seenaknya tidak mau melantik dst, kata-kata seperti itu bukanlah dari saya.
Gaya bahasa seperti itu jelas bukan gaya bahasa saya.
Kini lebih sebulan kemudian, 19 Mei, diberitakan bahwa seskab mengatakan Kepres itu bodong. Anehnya saya diisukan saya mendesak menteri untuk melantik Dirjen dengan Keppres bodong tersebut.
Ketika wartawan tanya saya tanggal 5 April tidak ada disinggung-singgung bahwa Kepresnya bodong. Sungguh naif berita-berita yang mengatakan bahwa saya mendesak Menkumham melantik Dirjen Imigrasi dengan Keppres bodong.
Apalagi Humas kemenkumham mengatakan bahwa Keppres bodong dan pelantikannya pernah dibicarakan dengan saya dan Ketua komisi III DPR Azis Samsudin.
Ini jelas mengada-ada dan tidak pernah terjadi. Saya tidak pernah bertanya-tanya soal Dirjen imigrasi apalagi membahasnya dengan Azis samsudin.
Saya juga tidak berkepentingan siapa yg akan jadi Dirjen Imigrasi.
Demikian klarifikasi saya.
Terima kasih
YUSRIL IHZA MAHENDRA