Posisi Hilal Terus Tinggi, Tahun 2015 Hingga 2022 NU-Muhammadiyah Puasa dan Lebaran Bersamaan
Muhammadiyah diperkirakan bakal mendahului melaksanakan Idul Adha dibandingkan versi pemerintah
![Posisi Hilal Terus Tinggi, Tahun 2015 Hingga 2022 NU-Muhammadiyah Puasa dan Lebaran Bersamaan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20140728_160239_melihat-hilal-dari-theodolit-di-balikpapan.jpg)
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Tahun 2015 ini awal puasa 1 Ramadan dan 1 Syawal Idul Fitri akan dilakukan secara bersamaan baik Muhammadiyah dan NU.
Pelaksanaan puasa dan Lebaran bisa bersamaan dikarenakan adanya fenomena unik, dimana selama delapan tahun ke depan tidak ada perbedaan penetapan awal puasa dan lebaran antara Kemenag, Muhammadiyah, maupun NU.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin mengatakan fenomena unik itu terjadi selama tidak ada perubahan kriteria penetapan awal puasa dan lebaran antara pemerintah dan dua ormas Islam besar itu.
"Penyebabnya murni fenomena alam. Posisi bulan selama delapan tahun ke depan sangat tinggi saat dilakukan rukyat (pengamatan, red)," katanya, Sabtu(23/5/2015).
Meski demikian, menurut Thomas untuk penetapan Idul Adha tahun ini masih berpotensi terjadi perbedaan antara Muhammadiyah dengan Kemenag atau NU.
Muhammadiyah diperkirakan bakal mendahului melaksanakan Idul Adha dibandingkan versi pemerintah.
Sebagaimana diketahui, Muhammadiyah biasa menetapkan lebih awal puasa dan lebaran karena menggunakan sistem hisab (perhitungan).
Sementara NU dan pemerintah menggunakan imkanur rukyat, dengan cara melihat langsung kondisi bulan. Kriteria yang dipakai dalam sistem rukyat adalah, tinggi bulan (hilal) harus lebih dari dua derajat di atas ufuk.
"Nah dalam delapan tahun ke depan, posisi hilal di atas dua derajat terus. Jadi bisa saya nyatakan tidak akan ada perbedaan awal puasa dan Lebaran pada 2015 hingga 2022," ujar Thomas. (Aksan Basri)