Islah Golkar Tidak Memiliki Motif untuk Perbaiki Partai
Partai Golkar berencana melakukan islah setelah lama meributkan dualisme kepengurusan.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar berencana melakukan islah setelah lama meributkan dualisme kepengurusan.
Namun, pengamat politik dari Populi Center, Nico Harjanto menilai bahwa islah Golkar bukan semata-mata untuk memperbaiki partai untuk lebih baik.
"Islah yang sekarang ini tidak ada motif memperbaiki partai. Untuk semata-mata mengulur waktu mendapatkan manfaat politis dari kemungkinan proses pencalonan Pilkada," kata Nico dalam diskusi bertajuk 'Akankah Golkar Terganjal Pilkada?' di kawasan Jalan Sabang, Jakarta Pusat, Rabu (27/5/2015).
Nico juga menilai, dalam islah terbatas Golkar yang sedang diwacanakan itu tidak terlihat adanya kesepakatan komitmen untuk membuat Golkar lebih baik.
Menurutnya, Golkar hanya ingin menyelamatkan untuk dapat ikut Pilkada.
"Pada tahun 2013 Golkar menangi 59 persen Pilkada, lebih separug daerah dipimpin kader Golkar. Nah tentu ini suatu pertaruhan besar kalau mereka (Golkar) tidak ikut Pilkada," tuturnya.
Masih kata Nico, Golkar akan sangat rugi jika sampai tidak ikut dalam Pilkada. Namun, menurutnya, kesepakatan untuk islah tidak mudah untuk dilakukan karena akan ada beda kepentingan antar elite.
"Menyangkut kepengurusan lebih kuat. Idealnya ada win-win solution semua senang dan damai. Itu sesuatu yang sangat utopia," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.