Hasyim Muzadi: Jangan Catut Nama NU untuk Pencitraan Politis
Para calon Kepala Daerah yang akan bertarung di wilayahnya diminta untuk tidak mencatut nama organisasi NU.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Para calon Kepala Daerah yang akan bertarung di wilayahnya diminta untuk tidak mencatut nama organisasi NU.
Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Hasyim Muzadi, menegaskan jangan menjadikan NU sebagai alat pencitraan politis bagi para calon Kepala Daerah tersebut.
"NU itu organisasi keagamaan ahlussunah wal jamaah, bukan organisasi politik. Di semua daerah, termasuk juga Pasuruan, dengan hormat saya minta tolong jangan kaitkan NU dengan politik praktis," kata Hasyim saat mengisi ceramah di Pesantren Sidogiri, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (30/5/2015).
Kendati demikian, Hasyim yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini menyilakan jika ada jamaah NU yang terjun ke panggung politik. Menurutnya, jamaah NU yang tampil di dunia politik adalah hak dasar warga negara untuk berpolitik.
Seringnya nama NU dicatut sebagai kampanye politis, Hasyim menilai hal tersebut mengindikasikan bahwa jamaah NU memang menarik secara politia.
"Di samping itu juga warga NU secara kualitas memang memiliki kapasitas untuk memberikan sumbangsih kepada negeri," ujarnya.
Mengenai Pilwali Pasuruan yang juga kantong NU Jatim, Hasyim meminta jika ada jamaah NU yang mencalonkan diri maju menjadi cawali Desember mendatang untuk melepas ke-NU-annya.
"Maksudnya jangan membawa nama organisasi. Maju saja tanpa embel-embel NU dan membangun Kota Pasuruan," ucapnya.
Penulis: Irwan Syairwan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.