Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Tak akan Bela Anggotanya yang Terlibat Ijazah Palsu
Edy menegaskan pihaknya tidak akan membantu anggotanya yang terlibat dalam praktik ijazah palsu.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) mengaku kesal dengan adanya penerbitan ijazah palsu dari berbagai universitas. Pasalnya hal tersebut membuat semua universitas yang masuk daftar pembuat ijazah palsu, menjadi tercoreng namanya.
"Itu praktik bukan hanya memuakkan, menjijikkan dan tidak pantas keluar dari komunitas akademik," ujar Ketua Umum APTISI Edy Suandi Hamid di kantor Kadin, Kamis (4/6/2015).
Edy menegaskan pihaknya tidak akan membantu anggotanya yang terlibat dalam praktik ijazah palsu. Semua universitas swasta yang terlibat, harus berurusan dengan pihak hukum yang terkait.
"Kami tidak akan membela anggota kami yang melakukan itu," ungkap Edy.
Edy pun mengaku praktek ijazah palsu sudah terjadi lebih dari 20 tahun. Namun praktik penerbitan ijazah abal-abal
tersebut belum semarak saat ini.
"Kita bergerak lambat, karena ijazah palsu masih kita peroleh," papar Edy.
Edy menambahkan sebaiknya pihak kepolisian segera menindak hal tersebut, sebelum praktik ijazah palsu semakin banyak terjadi di berbagai daerah di Indonesia.
"Seharusnya polisi sudah turun tangan. Kami mendorong menterinya untuk tidak mundur dengan memberantas praktik-praktik yang menjijikkan ini," tegas Edy.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.