Lansia Rentan Kena Penyakit Kardiovaskular
Menurut WHO, setiap dua detik satu orang di dunia meninggal akibat penyakit kardiovaskular. Sementara serangan jantung tiap lima detik
TRIBUNNEWS.COM - Proses penuaan merupakan suatu proses yang pasti dialami semua orang. Seiring dengan bertambahnya usia, terjadi penurunan fungsi organ-organ tubuh. Penurunan fungsi organ-organ tubuh ini menyebabkan timbulnya beragam masalah kesehatan bagi Manusia Lanjut Usia (Lansia).
Masalah-masalah kesehatan yang sering dialami lanjut usia adalah malnutrisi, gangguan keseimbangan, kebingungan mendadak, dan lain-lain. Selain itu, beberapa penyakit yang sering terjadi pada lanjut usia antara lain penyakit kardiovaskuler, hipertensi, gangguan pendengaran dan penglihatan, demensia, osteoporosis, dsb.
Penyakit kardiovaskular adalah penyakit gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Karena sistem kardiovaskular sangat vital, penyakit kardiovaskular sangat berbahaya bagi kesehatan. Ada banyak macam penyakit kardiovaskular, tetapi yang paling umum dan paling terkenal adalah penyakit jantung dan stroke.
Sebagai organ tubuh, jantung memiliki fungsi krusial karena bekerja selama 24 jam untuk memompa darah ke seluruh tubuh agar fungsi tubuh bisa berjalan dengan baik, sehingga sangat wajar seiring dengan penambahan usia terjadi pengurangan fungsi jantung. Ketika jantung berada dalam kondisi tertentu dan tidak bisa melakukan tugasnya, kondisi tersebut dinamakan gagal jantung.
Menurut data WHO yang dikutip Global Atlas on Cardiovascular Disease Prevention and Control, setiap dua detik satu orang di dunia meninggal karena penyakit kardiovaskular, sementara serangan jantung setiap lima detik dan stroke setiap enam detik. Setiap tahunnya diperkirakan 17 orang meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Hal tersebut menjadikan penyakit kardiovaskular sebagai penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia. Pada umumnya, penyakit kardiovaskular terjadi pada orang yang lebih tua dengan penyempitan pembuluh darah yang akan bertambah seiring bertambahnya usia.
“Umumnya masalah kesehatan Lansia khususnya yang terjadi di RSCM adalah Kardiovaskuler dan stroke. Pengobatan tersebut memakan biaya yang tidak murah, sehingga diperlukan upaya preventif dan promotif sejak dini, seperti menjaga kesehatan dan menerapkan gaya hidup sehat sejak dini. Karena lebih baik preventif dan promotif itu lebih murah ketimbang kuratif,” ungkap dr. Arya Govinda Roosheroe, Sp.PD-KGer sebagai narasumber dalam temu media yang diselenggarakan di Kantor Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta, (27/5).
Faktor penyebab seseorang berisiko terhadap penyakit kardiovaskular dibagi menjadi dua kelompok. Faktor yang dapat dikendalikan antara lain kadar kolesterol yang tinggi, hipertensi, diabetes millitus, obesitas, serta gaya hidup tidak sehat seperti kurang berolahraga, merokok, serta konsumsi alkohol berlebihan.
Sementara faktor yang tidak dapat dikendalikan adalah pertambahan usia, jenis kelamin, serta riwayat penyakit kardiovaskular dalam keluarga.
Sebanyak 80% penyakit jantung koroner dan serebrovaskular disebabkan faktor risiko yang dapat dikendalikan. Serangan jantung dan stroke disebabkan terutama oleh aterosklerosis (penumpukan lemak) pada dinding arteri pembuluh darah yang menyuplai jantung dan otak.
Berdasarkan UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, upaya pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia harus ditujukan untuk menjaga hidup sehat dan produktif secara sosial dan ekonomis.
Selain itu, pemerintah wajib menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan, serta memfasilitasi kelompok lanjut usia untuk tetap hidup mandiri dan produktif.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan Lanjut Usia di Fasilitas Kesehatan dilaksanakan secara komprehensif meliputi upaya prefentif kuratif, rehabilitatif dan rujukan kepada Lanjut Usia.
Berita dan info kesehatan dapat dilihat lebih lanjut di laman www.depkes.go.id dan www.sehatnegeriku.com. (advertorial)