Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bareskrim Diminta Terus Selidiki Korupsi Kondensat

Bareskrim juga diminta untuk terus memeriksa pejabat terkait kasus tersebut, termasuk dugaan keterlibatan mantan Dirut Pertamina.

Editor: Sanusi
zoom-in Bareskrim Diminta Terus Selidiki Korupsi Kondensat
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani jumpa pers diperiksa oleh Barekrim Mabes Polri, di kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Senin (8/6/2015). Sri diperiksa oleh Bareskrim Polri sebagai saksi saat ia menjabat Menteri Keuangan terkait penjualan kondensat yang melibatkan SKK Migas (dahulu BP Migas) dan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI). WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri akhirnya memeriksa mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani, terkait kasus penjualan kondesat PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang merugikan negara sebesar Rp 6 triliun.

Namun tidak berhenti sampai disitu, Bareskrim juga diminta untuk terus memeriksa pejabat terkait dalam kasus tersebut, termasuk dugaan keterlibatan mantan Dirut Pertamina.

Praktisi hukum dan Deputi Advokasi dan Kebijakan LBH Solidaritas Indonesia, Ahmad Suryono, menilai Bareskrim Polri harus memeriksa pejabat-pejabat terkait tanpa pandang bulu.

Semua wajib dilakukan agar kasus tersebut dapat terbuka selebar-lebarnya.

"Bareskrim jangan pilih kasih. Semua yang terkait wajib diperiksa termasuk mantan Dirut Pertamina Ari Soemarno dan Karen Agustiawan. Mereka harus menjelaskan posisi kondensat tersebut supaya jelas alur pertanggungjawabannya," kata Ahmad Suryono, Kamis (11/6).

Saat ini, dirinya menilai langkah Bareskrim memeriksa mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah tepat. Dalam kasus ini, sulit jika dilakukan jika tidak melibatkan pihak-pihak terkait lainnya.

"Polri harus punya dua alat bukti permulaan yang cukup kuat dalam mengungkap kasus TPPI ini dengan memeriksa semua pihak yang terkait. Sehingga kualifikasi delik korupsi dapat ditemukan," ujarnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas