Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Panglima TNI Ingatkan Malaysia Agar Pesawat Tempurnya Jangan Lagi Lewat Ambalat

"Pasti nanti (pemerintah Malaysia) akan diingatkan," ujar Moeldoko.

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Panglima TNI Ingatkan Malaysia Agar Pesawat Tempurnya Jangan Lagi Lewat Ambalat
WARTA KOTA/ALEX SUBAN
Dua pesawat F-16 Fighting Falcon TNI AU mendarat di Lanud Tarakan, Kalimantan Utara, Kamis (11/6/2015). Dua pesawat itu dan dua pesawat Sukhoi melakukan patroli udara di kawasan Blok Ambalat, yang masih menjadi sengketa antara RI dan Malaysia. Patroli ini merupakan bagian dari Operasi Perisai Sakti 2015. WARTA KOTA/ALEX SUBAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan pemerintah Indonesia akan memberi peringatan kepada Pemerintah Malaysia agar perangkat seperti pesawat militer Malaysia tidak lagi melintasi Ambalat.

"Pasti nanti (pemerintah Malaysia) akan diingatkan," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/6/2015).

Moeldoko mengatakan sudah ada kesepakatan sebelumnya dengan pihak militer Malaysia agar keduabelah pihak saling menjaga perbatasan negaranya masing-masing.

"Sebenarnya kami sudah bersepakat dengan Panglima mereka ya untuk masalah Ambalat jangan lagi, kita anu lah, Kita saling menjaga aja. Anda menjaga, saya juga menjaga. Kita sudah sepakat," kata Moeldoko.

Diberitakan sebelumnya, hingga Mei 2015, sudah sembilan penerbangan pesawat negeri jiran melanggar wilayah udara Indonesia, yang menjadi tanggung jawab Pangkalan TNI AU Tarakan, Kalimantan Utara.

Hal ini disampaikan oleh Komandan Lanud Tarakan Letkol Pnb Tiopan Hutapea kepada wartawan di Lanud Tarakan, Kalimantan Utara, Rabu (10/6/2015).

Penetrasi pesawat asing memasuki wilayah udara Ambalat terpantau Satuan Radar 225 Kosek II, Kohanudnas di Tarakan. Menurut Komandan Satuan Radar Mayor Lek M Suarna, penetrasi seringkali dilakukan pesawat Malaysia.

Berita Rekomendasi

Sebanyak sembilan kali pesawat militer negeri jiran itu lepas landas dari Tawau dan memasuki wilayah Indonesia di atas perairan Ambalat.

Ternyata, pesawat itu bisa leluasa memasuki batas wilayah Indonesia dan mengudara hingga 30 menit di atas perairan Nusantara. Mereka sudah menghitung, bila pesawat TNI AU akan mencegat, setidaknya butuh waktu satu jam lebih untuk samapi Ambalat.

Untuk menangkal berbagai pelanggaran wilayah itu, dilaksanakan operasi militer gabungan dengan sandi Perisai Sakti 2015.

Operasi ini dilakukan TNI AU dan TNI AL, berupa penyiagaan pesawat tempur F-16, Sukhoi, T50i Golden Eagle, Super Tucano, serta kapal perang di perairan Ambalat.

Sembilan pesawat Malaysia langgar perbatasan RI

Hingga Mei 2015, sudah sembilan penerbangan pesawat negeri jiran melanggar wilayah udara Indonesia, yang menjadi tanggung jawab Pangkalan TNI AU Tarakan, Kalimantan Utara.

Hal ini disampaikan oleh Komandan Lanud Tarakan Letkol Pnb Tiopan Hutapea kepada wartawan di Lanud Tarakan, Kalimantan Utara, Rabu (10/6/2015).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas