BNPB: Cuaca Makin Kering Penyebab 207 Titik Api di Sumatera.
Pada Minggu (28/6/2015), satelit Modis memantau 207 titik api di Sumatera, karena kondisi kering.
Penulis: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat musim kemarau akan mencapai puncak pada September mendatang. Sehingga sejumlah wilayah akan dilanda kekeringan bahkan kebakaran.
Terbatasnya curah hujan di Riau telah menyebabkan titik api terus meningkat dalam beberapa hari terakhir. Pada Minggu (28/6/2015), satelit Modis memantau 207 titik api di Sumatera.
Sebanyak 71 titik api yang berada di Riau di antaranya tersebar di Pelalawan (24), Rokan Hilir (18), Bengkalis (9), Indragiri Hilir (6), Dumai (5), Siak (3), Indragiri Hulu (3). Sedangkan di Kuansing, Meranti, Kampar masing-masing 1 titik api.
"Luas lahan terbakar 142 hektar. Petugas gabungan dari Manggala Agni, BPBD, TNI, Polri dan relawan telah berhasil memadamkan 69 hektar. Sedangkan 73 hektar belum dapat dipadamkan," ujar Kapusdatin Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan resminya, Minggu (28/6/2015).
Penyebabnya, wilayah tersebut dibakar untuk pembersihan dan pembukaan lahan. Hujan buatan yang dilakukan BPPT bersama BNPB dan TNI AU sejak Senin (22/6/2015) hingga sekarang mengalami kendala karena tidak tersedianya awan-awan potensial di atmosfer yang layak untuk disemai dengan bahan NaCl.
Pada Jumat (26/6/2015) dan Sabtu (27/6/2015) tidak dilakukan penerbangan menyemai awan. Hingga hari keenam pelaksanaan hujan buatan baru dilakukan empat kali penerbangan dengan menebarkan 9,2 ton bahan NaCl dengan pesawat terbang CN 295 TNI AU di ketinggian 11.000 - 13.000 kaki di wilayah Riau.
Berdasarkan pola titik api tahun 2006-2014 di Sumatera-Kalimantan, jumlahnya akan terus meningkat hingga Oktober mendatang. Puncak titik api pada September. Semua unsur selalu mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan.
Kondisi kering juga melanda Jawa, Bali, NTB, NTT, Papua bagian selatan, Maluku bagian Selatan dan sebagian Sulawesi Selatan. Rata-rata curah hujan kurang dari 100 milimeter per bulan.
Bahkan di Jawa Timur, Bali, NTT dan NTB curah hujan kurang dari 50 mm. Beberapa daerah telah mengalami kekeringan seperti Purbalingga, Gunungkidul, Wonogiri, Tuban, Bojonegoro, Boyolali, Lombok Utara dan NTT.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.