Komisi I DPR Minta Hibah Pesawat Bekas Dihentikan
Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengaku sudah mendapat kabar mengenai jatuhnya pesawat Hercules di Medan.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengaku sudah mendapat kabar mengenai jatuhnya pesawat Hercules di Medan. Pesawat Hercules yang jatuh berkode C130.
"Yang masih saya pastikan apakah ini pesawat Hercules yang berasal dari hibah Australia atau pesawat Hercules lama yang habis diretrofit atau upgrade di Singapura," kata Mahfudz di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (30/6/2015).
Menurut Mahfudz, TNI harus segera memperbaharui alat utama sistem pertahanan (Alutsista) menyusul jatuhnya pesawat Hercules.
Selain itu, Politikus PKS juga menilai modernisasi alutsista harus meninggalkan pola hibah.
"Jadi menerima barang bekas membeli barang bekas lalu diupgrade. Karena risikonya cukup besar," ujarnya.
Mengenai anggaran, Mahfudz mengatakan pemerintah dan DPR baru melakukan pembahasan awal. Ia menilai saat ini momentum tepat untuk melakukan penambahan alutsista baru
"Sudahlah kita stop yang namanya hibah pesawat bekas kapal bekas. Sudah ada dua kejadian dalam satu bulan ini," tuturnya.
Sebelumnya, Pesawat Hercules milik TNI AU dikabarkan jatuh di Jalan Jamin Ginting, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/6/2015).
Lokasi jatuhnya pesawat jenis angkut militer ini persis dekat Bandara Lanud Soewondo eks Bandara Polonia Medan. Belum diketahui penyebab pesawat itu jatuh dan apakah terdapat korban selamat dalam peristiwa nahas tersebut.
Hingga kini proses evakuasi masih terus dilakukan untuk mencari korban selamat.
Menurut seorang warga bernama Guntur, dia kebetulan melihat kejadian saat berada di dalam kediamannya di Jalan Pales. Dia melihat pesawat Hercules itu menukik ke daerah perumahan.