Media Asing Pertanyakan Keamanan Penerbangan Indonesia
Aviation Safety Network (ASN) mengatakan setidaknya sudah ada 10 kecelakaan fatal yang melibatkan pesawat milik kepolisian atau kemiliteran Indonesia
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan pesawat Hercules C-130 milik TNI Angkatan Udara di Medan, Sumut, pada Selasa (30/6/2015) ini dikatakan oleh Reuters semakin menimbulkan pertanyaan atas keamanan penerbangan Indonesia dan usia pesawatnya.
Aviation Safety Network (ASN) mengatakan setidaknya sudah ada 10 kecelakaan fatal yang melibatkan pesawat milik kepolisian atau kemiliteran Indonesia dalam waktu 10 tahun terakhir ini.
Belum lama ini saja pesawat milik penerbangan murah AirAsia bernomor penerbangan QZ8501 mengalami kecelakaan, terjatuh ketika menjalani rute penerbangannya dari Surabaya menuju Singapura dan menewaskan 162 penghuni pesawat.
"Memang belum bisa disebutkan apa penyebab dari kecelakaan Selasa ini," ucap Greg Waldron, editor penanggungjawab Asia di Flightglobal, layanan data dan berita terkait industri penerbangan.
"Tapi, hal ini nantinya akan memicu kekhawatiran soal keamanan penerbangan di Indonesia. Apalagi kejadian ini terjadi belum setengah tahun setelah kecelakaan QZ8501," tambahnya lagi.
Banyaknya kecelakaan pesawat ini dinilai akan makin membebani Presiden Joko Widodo untuk memperbarui dan merevitalisasi kekuatan dan properti angkatan udara kemiliteran Indonesia.
Padahal, Jokowi sebelumnya sudah pernah mencanangkan akan memperbanyak dana untuk kemiliteran hingga Rp 200 triliun.
Sejauh ini, tercatat oleh Reuters setidaknya empat pesawat Hercules C-130 milik Indonesia telah mengalami kecelakaan.
Tak hanya Reuters, media Australia 9news.com.au juga turut menilai bahwa Indonesia memiliki rekam jejak keamanan penerbangan sipil yang buruk, terlihat dari banyaknya kecelakaan fatal yang sudah terjadi.