Andai Tak Menengok ke Belakang, Tukang Bangunan Ini Bakal Remuk Tertimpa Hercules
Saat itu Rahmat mengaku posisinya membelakangi pesawat. Ia kemudian menoleh ke pesawat yang kian mendekat ke dia dan dua teman lainnya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Inilah kisah tukang bangunan, Rahmat Ahmad (28) yang berhasil menyelamatkan diri saat peristiwa jatuhnya pesawat Hercules di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, Rabu (30/6/2015).
Saat itu, pria yang bekerja sebagai tukang bangunan itu berada di lantai empat ruko yang ditabrak pesawat seri C-130.
"Saat itu saya lagi ngecat di atas. Dengar suara di atas. Dengar suara senggol ujung pohon itu," kata Rahmat di halaman Rumah Sakit Umum Pemerintah Haji Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, Kamis (2/7/2015).
Saat itu Rahmat mengaku posisinya membelakangi pesawat. Ia kemudian menoleh ke pesawat yang kian mendekat ke dia dan dua teman lainnya, Fakhri dan Rizal.
"Posisi sudah dekat, saya langsung lari. Fakhri dan Rizal juga lari," kata Rahmat.
Ketiganya berlari kencang dan tak lihat satu sama lain sehingga masing-masing pun terpisah.
"Fakhri dan Rizal terpisah sama saya. Terpisah di pintu masuk," kata Rahmat.
Rahmat terus berlari ke bawah untuk menyelamatkan diri, sampai tidak sadarkan diri apa yang terjadi setelah sampai di bawah.
"Saya pas sampai bawah nengok ke belakang ruko sudah rata. Tiba-tiba ada yang tarik saya dari belakang. Saya enggak tahu siapa," ucap Rahmat.
Selagi berlari turun ke bawah, Rahmat diselimuti kepulan asap hitam nan tebal dari pesawat Hercules yang sudah jatuh dan terbakar.
Hal itulah yang membuat luka di beberapa bagian tubuh Rahmat, yakni di lengan tangan kanan dan kiri, serta di sebelah kiri kakinya.
Rahmat mendapat kabar bahwa Fakhri saat ini dirawat di RSUP Haji Adam Malik. Adapun ia datang ke rumah sakit ini karena dipanggil keluarga Rizal untuk mengenali jenazah rekan kerjanya tersebut.(Kahfi Dirga Cahya)