Menjajal Tol Cipali saat Mudik
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Tribun Group Kompas Gramedia mempersembahkan tabloid Tour de Java edisi Mudik Lebaran.
Editor: Mohamad Yoenus
Oleh Febby Mahendra Putra, General Manager Tribun Network
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - MUDIK, sebuah 'ritual' tahunan yang menyertai datangnya Hari Raya Idul Fitri. Demikian pula pada Idul Fitri 1436 kali ini.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Tribun Group Kompas Gramedia mempersembahkan tabloid Tour de Java edisi Mudik Lebaran yang akan disebarkan di sejumlah pintu masuk tol.
Berbeda dengan tahun lalu, bagi para pemudik yang akan menuju arah timur Pulau Jawa dari Jakarta, ada fasilitas baru yang boleh dicoba, yaitu jalan tol Cikampek Palimanan (Cipali).
Febby Mahendra Putra, General Manager Tribun Network
Jalan tol itu tercatat sebagai jalan tol terpanjang di negeri ini yaitu 116,75 km.
Fasilitas jalan bebas hambatan yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 13 Juni 2015, tersebut mampu memperpendek waktu perjalanan.
Tahun lalu para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi dan angkutan umum darat nonkereta api harus berjuang keras menembus kemacetan di jalur pantai utara (pantura) Pulau Jawa.
Selama masa Lebaran 2015 (H 10 sampai H+5), pemerintah memberi diskon 25-35 persen tarif normal jalan toL Rp 96 ribu sekali jalan.
Dibandingkan menggunakan jalur pantura, jalan tol Cipali memperpendek jarak tempuh 40 km dan waktu tempuh 1 jam 1,5 jam.
Selain memperpendek jarak tempuh tentu saja mengurangi kepadatan lalu lintas yang biasa terjadi ketika berlangsung arus mudik dan arus balik.
Konsentrasi kendaraan bermotor dapat dipecah sehingga pengguna jalan mempunyai pilihan.
Menggunakan fasilitas jalan tol berjarak cukup jauh memang membawa risiko sendiri.
Pengemudi harus dalam kondisi benar-benar fit, berkenstrasi penuh selama mengemudi, dan kendaraan juga prima.
Apalagi kecepatan melaju di jalan tol ditentukan antara 60 km hingga 100 km per jam.