Terjebak di Bali, Pemerintah Tawarkan Program Wisata ke Lombok
para wisatawan mancanegara yang tertahan di bandara ataupun di lokasi wisata yang terperangkap di Bali mendapat program khusus dari pemerintah
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Munculnya bencana letusan Gunung Raung di Banyuwangi, Jawa Timur, mendorong Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk segera menyusun SOP (Standar Operation Procedure) darurat bencana.
Dalam hal ini para wisatawan mancanegara (wisman) yang tertahan di bandara ataupun di lokasi wisata yang terperangkap di Bali mendapat program khusus dari pemerintah.
Kementerian Pariwisata telah menawarkan extension program berupa wisata pengenalan, misalnya overland ke Banyuwangi atau wisata ke Gili Trawangan di Lombok, NTB.
Wisman yang terpaksa harus memperpanjang tinggal di Bali karena musibah Gunung Raung juga mendapat tawaran dari kalangan industri pariwisata Bali.
"Wisatawan dapat perpanjangan tinggal di hotel maupun berupa keringanan dengan bebasan biaya kamar hotel," ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata Vinsensius Jemadu, Jumat (17/7/2015).
Selain itu penanganan wisatawan juga diberikan dengan kemudahan dalam pengalihan ke moda transporasi lain.
Seperti yang dilakukan oleh PT KAI yang memperpanjang relasi KA Sembrani, yang melayani dari Stasiun Gambir Jakarta hingga Pasar Turi Surabaya, selama 5 hari terakhir ini (13 -17 Juli)perjalanannya diperpanjang hingga sampai ke Stasiun Jember.
"Ini sebagai antisipasi terjadinya limpahan penumpang dari moda transportasi udara yang terganggu karena adanya letusan Gunung Raung ke kereta api," ungkap Vinsensius.
Aktivitas vulkanik Gunung Raung yang terus berlangsung hingga kini membawa dampak terhadap perpanjangan penutupan 4 bandara yakni; Bandara Internasional Juanda Surabaya, Bandara Abdurahman Saleh Malang yang penutupannya diperpanjang hingga 17 Juli 2015 pukul 06.00 WIB, sedangkan Bandara Notohadinegoro Jember dan Blimbingsari ditutup hingga 17 Juli 2015 pukul 16.00 WIB.
Menurut PT Angkasa Pura I Cabang Juanda dan Abdurahman Saleh, akibat penutupan tersebut sebanyak 220 penerbangan dengan jumlah 27.874 penumpang orang terdiri atas 18.108 penumpang datang dan 9.766 penumpang berangkat menjadi ditunda.
Perpanjangan penututupan kedua bandara tersebut juga menyebabkan 110 penerbangan dibatalkan.
Musibah meletusnya Gunung Raung membawa dampak pada penutupan Bandara Ngurah Rai Bali dan Bandara Internasional Lombok (BIL) NTB selama dua hari (Jumat –Sabtu) pekan lalu, sehingga menyebabkan ribuan wisatawan tertahan di bandara.
"Diperkirakan akibat penutupan Bandara Ngurah Rai selama 2 hari tersebut menyebabkan sekitar 20.000 wisman menunda kedatangannya ke Bali," kata Binsensius.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.