Pemerintah Beri Diskon Hotel bagi Wisatawan yang Gagal Terbang Akibat Gunung Raung
Kementerian Pariwisata membuat posko Crisis Center untu wisatawan yang tak bisa berangkat dari bandara akibat meletusnya gunung Raung.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata membuat posko Crisis Center untu wisatawan yang tak bisa berangkat dari bandara akibat meletusnya gunung Raung. Crisis Center ini bekerjasama dengan pengelola bandara, maskapai penerbangan hingga industri pariwisata akomodasi seperti hotel.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memaparkan posko Crisis Center ini bisa memberikan diskon tempat menginap di hotel dekat bandara. Hal itu bagian dari kontribusi pemerintah melalui Crisis Center tersebut.
"Posko “Crisis Center" ini dapat mengusahakan potongan tarif menginap yang cukup membantu para penumpang pesawat itu agar tidak terlunta-lunta di bandara,” kata Arief, Sabtu (18/7/2015).
Tidak itu saja, Kementerian Pariwisata juga akan membuat rencana pengalihan (contingency plan) bagi penumpang pesawat via darat dan laut. Ini berlaku bagi penumpang pesawat domestik yang akan kembali ke kota-kota terdekat. Karena moda transportasi darat (kereta api) dan laut (kapal laut) tak terganggu.
"Dengan demikian para penumpang pesawat domestik tersebut mendapat alternatif moda transportasi lain ketimbang terlunta-lunta menunggu di bandara sementara bandara ditutup karena abu vulkanik yang membahayakan keselamatan penerbangan,” jelas Arief.
Secara teknis, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) akan membina komunikasi bahkan bekerjasama dengan lembaga-lembaga terkait. Dalam hal ini PT KAI melalui Daop di wilayah tersebut dan PT Pelni yang memiliki armada kapal laut sesuai tujuan penumpang
Dijelaskan oleh Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik M Iqbal Alamsjah, bahwa Kementerian Pariwisata hingga kini terus melakukan monitoring (pemantauan) terhadap aktivitas abu vulkanik yang terjadi akibat letusan Gunung Raung Bondowoso Jawa Timur dan Gunung Gamalama Ternate Maluku Utara.
Diharapkan dengan membentuk Media Center sekaligus Tim Crisis Center dapat mengantisipasi sekaligus merekomendasi beberapa kebijakan yang perlu diambil segenap stakeholder (pemangku kepentingan) agar dampak letusan tidak menimbulkan kesulitan yang berarti bagi para wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus).
“Media Center dibentuk dengan melakukan pemantauan (monitoring) terhadap semua media yang mengangkat berita seputar letusan (erupsi) Gunung Raung maupun Gunung Gamalama; baik cetak, online, televisi, dan social media,” jelas Iqbal.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.