19 Orang Diperiksa Terkait Insiden Tolikara
Kepolisian belum menetapkan seorang pun tersangka dalam perkara pembakaran kios dan tempat ibadah di Tolikara
Editor: Gusti Sawabi
Badrodin juga meminta para Kasatwil seluruh Indonesia meningkatkan pengamanan di titik rawan. Masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap lingkungan sekitar.
Sekelompok orang yang diduga berasal dari umat Gereja Injili di Indonesia (GIDI) mendatangi Mushala Baitul Mustaqin di Tolikara, Papua, saat umat Islam menggelar salat Id, Jumat pagi.
Mereka protes lantaran pengeras suara jemaah mengganggu acara yang juga tengah digelar umat GIDI. Menurut Ketua Persekutuan Gereja dan Lembaga Injil di Indonesia (PGLII) Roni Mandang, kedatangan umat GIDI ke umat Islam dengan cara baik-baik.
Namun tembakan aparat ke arah umat mereka membuat situasi menjadi kacau. Apalagi setelah diketahui satu orang tewas akibat rentetan tembakan tersebut, umat pun membakar kios di sekitar lokasi.
Namun, api rupanya merembet ke sebuah rumah ibadah yang dijadikan lokasi shalat Id.
Namun Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Suharsono menegaskan, tembakan ke arah umat GIDI dilakukan karena mereka tak mengindahkan halauan petugas untuk pergi dari sekitar mushala itu.
Polisi telah menghalau massa yang meneriakan pernyataan bernada provokatif. Namun, massa tidak menurut.
Pukul 07.05 WIT massa mulai melempari tempat ibadah itu dengan batu. Pukul 07.10 WIT massa merusak dan membakar kios dan tempat ibadah tersebut. Polisi pun menembakan tembakan peringatan hingga akhirnya melepaskan tembakan ke tanah.
(Fabian Januarius Kuwado)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.