Kementerian Sosial Sudah Antisipasi Dampak Erupsi Gunung Raung
Gunung Raung, Jawa Timur masih mengalami erupsi abu vulkanik.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gunung Raung, Jawa Timur masih mengalami erupsi abu vulkanik. Hal itu membuat sejumlah bandara di Indonesia ditutup serta membuat aktivitas masyarakat terganggu.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan pihaknya telah menyiapkan lokasi pengungsian jika warga memerlukannya.
"Untuk Gunung Raung itu sudah disiapkan. Logistiknya, tempat pengungsiannya sudah siap. MCK-nya juga sudah ada. Artinya berdebu iya, tetapi warga tetap masih bisa melakukan aktivitas sehari-harinya," kata Khofifah di rumah dinas Widya Chandra, Jakarta Selatan, Senin (20/7/2015).
Kesiapan itu terlihat dari terpenuhinya logistik, dapur umum serta posko pengungsian. Khofifah mengatakan kawah Gunung Raung tersebut cukup luas. Bila erupsi terjadi cukup tinggi maka angin akan membawa debu vulkanik ke arah Surabaya dan Denpasar. Akibatnya, bandara di wilayah tersebut harus ditutup.
"Erupsinya cukup tinggi mencapai 2KM tingginya. Maka abunya terkena angin kadang ke Surabaya dan Denpasar. Di Sidoarjo kita siapkan masker," katanya.
Khofifah juga menghimbau agar warga di sekitar Gunung Raung tetap waspada. Pasalnya, sistem alarm disana itu masih belum sebaik di Gunung Merapi.
"Yang perlu dilihat itu kesiapan indentifikasi alarm sistemnya. Di Merapi kan sudah baik. Itu tinggal satu tombol. Tapi di Raung terutama di wilayah Bondowoso yang dekat, alarm sistemnya jauh. Jadi mereka menggunakan kitir atau kentongan. Itu yang harus diperhatikan oleh warga, jika mendengar suara kentongan berarti harus segera melakukan evakuasi. BBM harus siap dan mobil harus diarahkan ke jalan raya," ungkapnya.
Ia juga melihat para pejabat setempat telah sigap menghadapi bencana erupsi Gunung Raung, Jawa Timur. "Aparatur disana lebih sigap. Koordinasinya lebih bagus di Raung," tuturnya.
Sedangkan mengenai kesiapan Gunung Gamalama, Khofifah tidak dapat berkomentar banyak. "Intinya di Gamalama kita hanya melakukan proses antisipasi saja. Kemensos itu hanya check," imbuhnya.