Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapolri: Intelijen Amerika Saja Bisa Kecolongan

IPW menilai kerusuhan di Tolikara akibat tidak adanya kepedulian pimpinan kepolisian di Papua dan buruknya kinerja Intelkam Polda Papua.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Mohamad Yoenus
zoom-in Kapolri: Intelijen Amerika Saja Bisa Kecolongan
Tribunnews.com/Andri Malau
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peristiwa kerusuhan, penyerangan, hingga pembakaran tempat ibadah di Tolikara Papua telah menodai perayaan Idul Fitri umat Islam.

Menanggapi peristiwa itu, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane menilai kerusuhan di Tolikara akibat tidak adanya kepedulian pimpinan kepolisian di Papua dan buruknya kinerja Intelkam Polda Papua.

"Keberadaan surat Gereja Injili di Indonesia (GIDI) yang diterbitkan pada 11 Juli 2015 tidak diantisipasi dan tidak ada upaya pencegahan hingga kemudian kerusuhan meletus," ujar Neta.

Neta menuturkan, sebelum kerusuhan 17 Juli 2015, terjadi dua kerusuhan di Tolikara.

Yakni pada 9 Juli 2015, rumah warga di Kampung Yelok dibakar massa.

Lalu, pada 15 Juli 2015, sejumlah Hanoi (rumah tradisional) di Panaga juga dibakar massa.

Berita Rekomendasi

Kemudian, pada 11 Juli 2015 beredar surat GIDI, dan kerusuhan pecah pada 17 Juli.

"Ada tenggat waktu tujuh hari. Kenapa Intelkam Polda Papua tidak melakukan deteksi dan antisipasi dini? Apakah karena Kapolda Papua sedang sibuk mengikuti proses seleksi calon pimpinan KPK sehingga antisipasi terhadap wilayah tugasnya terabaikan?" ucapnya.

Lalu bagaimana komentar Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti atas pernyataan ini? ‎

"Ya terserah lah. Intelijen Amerika saja bisa kecolongan, kan?," kata Badrodin Haiti, singkat, di Mabes Polri, Senin (20/7/2015) malam.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas