Ada Apa dengan Dahlan Iskan yang Mendadak Banjir Jeratan Korupsi? Temukan di AIMAN Kompas TV
Ternyata istri saya yang benar. Sewaktu saya meminta izin istri saya, untuk menjadi Dirut PLN, istri saya menolak. Itulah curhatan Dahlan Iskan.
Editor: Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Ternyata istri saya yang benar… Sewaktu saya meminta izin istri saya, untuk menjadi Dirut PLN, istri saya menolak. Istri saya sangat khawatir, kalau - kalau nanti saya terlibat masalah politik, kemudian terlibat masalah hukum."
Itulah sepenggal pernyataan Dahlan Iskan dalam video yang diunggah ke dalam situs GarduDahlan.com.
Selama terjerat dugaan kasus korupsi yang disangkakan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Dahlan memang puasa memberikan wawancara khusus kepada media.
Dalam tulisan pertamanya, di situs tersebut, Dahlan bahkan mengaku tidak akan menggunakan medianya (Grup Jawa Pos), untuk melakukan pembelaan terkait kasus yang membelit dirinya. Selain melalui pengacaranya, Yusril Ihza Mahendra, Dahlan memberikan komunikasi hanya melalui situs tersebut.
Kasus korupsi yang menjerat Dahlan Iskan, bukan kasus yang ringan. Melainkan jeratan kasus yang berat yang dilayangkan dalam waktu singkat.
Setidaknya ada 5 kasus yang disebut pihak Kejaksaan maupun Kepolisian bisa menjerat Dahlan. Bahkan salah satu kasus, yakni Pembangunan Gardu Induk Listrik PLN, yang menggunakan anggaran negara lebih dari 1 Triliun Rupiah, Dahlan sudah resmi berstatus tersangka.
Sementara 4 kasus yang lain (Mobil Listrik, Sawah Fiktif, Bahan Bakar Diesel PLN, Pembelian tanah di Jawa Timur) yang juga kasus dugaan korupsi, terus bergulir dengan cepat.
Mengapa kasus kasus ini, terus bergulir, dan mengapa pula bergulir dengan cepat dan menyasar Dahlan Iskan yang pernah memiliki tingkat keterpilihan tertinggi di Konvensi Capres Partai Demokrat 2014. Apakah ini terkait dengan rencana potensi kiprah Politiknya di 2019?
Jurnalis KompasTV, Aiman Witjaksono, mencoba mencari jawaban dari pertanyaan - pertanyaan ini.
Aiman mewawancarai sejumlah narasumber pegiat anti korupsi dan praktisi yang kredibel. Diantaranya adalah, Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, Ali Berawi, Peneliti ICW, Firdaus Ilyas, dan Koordinator Masyarakat Anti Korupsi, Boyamin Saiman. Apa jawabannya?
Simak "AIMAN" malam ini pukul 22.00 wib, di KompasTV. (KompasTV)