Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di Hadapan Calon Perwira TNI dan Polri, Jenderal Gatot Ingatkan Soal Tantangan Masa Depan

jika saat ini konflik-konflik di dunia lebih dari 70 persen berlatar belakang perebutan energi fosil

Penulis: Wahyu Aji
zoom-in Di Hadapan Calon Perwira TNI dan Polri, Jenderal Gatot Ingatkan Soal Tantangan Masa Depan
Tribunnews.com/Tribunnews.com/Andri Malau
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membangun kembali 75 kios yang terbakar di Tolikara, Papua dalam waktu 1 bulan. Untuk itu, kata panglima TNI usai menemui Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat (24/7/2015), telah menambah 100 personil TNI untuk mempercepat pembangunan kembali mushala dan kios selesai dibangun dalam waktu 1 bulan. (Tribunnews.com/Andri Malau) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam rangka Prasetya Perwira (Praspa) TNI dan Pelantikan Perwira Polri tahun 2015, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti, Selasa (28/7/2015) memberikan pembekalan kepada 793 Calon Perwira Remaja (Capaja) TNI dan Polri tahun 2015.

Calon Perwira Remaja yang terdiri dari 215 Taruna Akmil, 100 Kadet AAL, 89 Karbol AAU dan 389 Taruna/Taruni Polri, di Ruang Auditorium Akpol, Semarang itu diingatkan soal tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia ke depan tidaklah ringan.

"Hal ini antara lain dilatar belakangi oleh perkembangan lingkungan strategis serta beberapa permasalahan global mulai dari pesatnya peningkatan populasi penduduk dunia, menipisnya energi kelangkaan pangan dan air, juga pergeseran latar belakang dan lokasi konflik dunia dimasa yang akan datang," kata Jenderal Gatot.

Dirinya menjelaskan, jika saat ini konflik-konflik di dunia lebih dari 70 persen berlatar belakang perebutan energi fosil maka dipastikan ke depan konflik akan berlatar belakang perebutan energi hayati, pangan dan air.

"Jika saat ini lokasi konflik dunia berasal di Timur Tengah atau yang kita kenal dengan sebutan all spring maka ke depan konflik dunia akan bergeser ke arah negara-negara dunia kaya akan sumber daya alam yang berada di equator termasuk Indonesia," katanya.

Menurutnya, itulah ancaman nyata terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ancaman yang muncul seiring dengan perkembangan dunia tersebut tidak lagi terbatas pada ancaman tradisional non traditional trade, namun telah berkembang menjadi ancaman non traditional, non traditional trade termasuk ancaman dunia maya, cyber crime.

Berita Rekomendasi

"Ancaman jenis baru tersebut kini berkembang semakin luas dan komplek, tidak hanya berupa ancaman militer namun juga ancaman terhadap seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Panglima TNI.

Untuk menghadapi ancaman tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan para Capaja TNI dan Polri sebagai calon pemimpin TNI-Polri dimasa depan dituntut bukan hanya mampu menunjukan kepemimpinan yang handal dalam mengadapi tantangan global, namun juga dalam memimipin anak buahnya mampu menunjukan sifat-sifat kepemimpinannya.

"Asahlah hati untuk bagaimana memimpin anggota dan satuan dengan baik, menyentuh, menyelami, mengetahui dan memahami kehidupan prajurit. Tingkatkan kepekaan dan kepedulian terhadap anggota guna mengetahui permasalahan yang dihadapi anak buah. Jadikan kehadiran kita sebagai solusi, bukan beban selama bertugas serta buatlah hal-hal yang menyenangkan dan damai di satuan masing-masing, dengan membangun jiwa korsa yang positif," kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas