Wapres: Kalau Perlu Semua Komponennya Harus Dari Dalam Negri
Pada proyek pembangunan transmisi listrik sepanjang 46 ribu kilometer, sumber daya lokal akan diprioritaskan.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Pada proyek pembangunan transmisi listrik sepanjang 46 ribu kilometer, sumber daya lokal akan diprioritaskan.
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla mengatakan bila konsep tersebut bisa direalisasikan, maka dampaknya akan sangat besar bagi perekonomian Indonesia.
"Pembangunan itu harus memberikan manfaat besar. Harus sebesar-besarnya, kalau perlu semuanya harus menggunakan komponen dalam negeri," kata Jusuf Kalla kepada wartawan di kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (30/7/2015).
Wakil Presiden menyebut kontraktor pemenang tender proyek tersebut harus merata pembagiannya. Kontraktor-kontraktor di daerah kata dia juga harus diberi peran, sesuai kapasitasnya masing-masing.
Rencannya PT.PLN (Persero) yang akan mengkordinasikan seluruh kontraktor. PLN akan menyiapkan seluruh bahan baku dari dalam negri, termasuk baja dari PT.Krakatau Steel (Persero).
Kemudian baja tersebut diolah oleh perusahaan dalam negri, dan komponen-komponen pendukungnya juga harus berasal dari dalam negri.
"Pemasangannya nanti harus kontraktor-kontraktor yang menengah di daerah-daerah yang bisa diajak, didik kontraktor yang biasa mengerjakannya, bekerja sama dengan kontraktor daerah," ujar Wapres.
Jusuf Kalla mengaku yakin proyek senilai sekitar Rp 200-250 triliun itu bisa diselesaikan dengan mengandalkan sumber daya dalam negri.
Kata dia PLN sudah sangat berpengalaman dalam membangun transmisi, dan sudah menguasai teknologinya.
"Puluhan perusahaan dalam negri juga sudah menguasai teknologinya. Oleh karena itu harus diwajibkan industri total dari dalam negri," kata Wapres.
Pendanaan proyek itu kata Wapres bisa berasal dari uang pemerintah, swasta dalam negri maupun pinjaman dari luar negri. Namun demikian proporsi pendanaan itu kata dia hingga kini belum ditentukan.