Inilah Figur-figur Paling Potensial Jadi Calon Pemimpin Nahdlatul Ulama
Pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2015-2020 tinggal menghitung waktu
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2015-2020 tinggal menghitung waktu setelah Sabtu (1/8/2015) malam gelaran muktamar resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo.
Saat ini, di arena Muktamar NU ke-33 di Jombang, para peserta pemilik suara mulai melempar nama-nama dan figur bakal calon yang dinilai layak memimpin NU dan bisa dipilih oleh muktamirin.
Untuk posisi Rais Aam, nama yang muncul adalah Pj Rais Aam saat ini, KH Musthofa Bisri (Gus Mus), lalu mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi, dan Pengasuh Ponpes Al Anwar Sarang Rembang KH Maimun Zubair (Mbah Mun).
Selain itu, ada juga nama Pengasuh Ponpes Al Fadhlu wal Fadhilah Kaliwungu, Kendal, KH Ahmad Dimyati Rois (Mbah Dim), mantan Menteri Agama KH Tholchah Hasan, KH Makruf Amin, dan Rois Syuriah PWNU Jawa Timur KH Miftahul Akhyar.
Sedangkan untuk Ketua Umum Tanfidziyah PBNU, bakal calon yang muncul di kalangan pemilik suara adalah KH Said Agil Siradj Ketua Umum saat ini, As'ad Said Ali Wakil Ketua Umum saat ini, dan KH Sholahudin Wahid Pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang.
Selain itu, muncul juga nama mantan Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah Muhammad Adnan, dan Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur KH Mutawakkil Alallah.
Tujuh nama bakal calon Rais Aam dan lima nama bakal calon Ketua Umum Tanfidziyah tersebut dikemukakan oleh para pemilik suara di Muktamar. Baik dari PCNU maupun PWNU.
Ketua PCNU Kabupaten Lamongan Bi'in Abdus Salam mengatakan, dari sejumlah Kyai dan tokoh NU, pihaknya menilai beberapa nama layak dipilih sebagai Rais Aam dan Ketua Umum dalam Muktamar ke-33 oleh muktamirin pemilik suara.
"Untuk Rois Aam saya menilai ada empat nama, yakni Kyai Hasyim Muzadi, Gus Mus, Mbah Mun, dan Mbah Dim," ujarnya, kepada Surya, Sabtu (1/8/2015).
Sementara untuk calon Ketua Umum Tanfidziyah, Bi'in menilai sosok incumbent KH Said Aqil Sirodj, Wakil Ketua Umum As'ad Said Ali, dan Pengasuh Ponpes Tebuireng KH Sholahudin Wahid (Gus Sholah).
"Nama di luar tiga nama tersebut saya nilai belum layak dan hanya berada di second line saja," tegasnya.
Namun terkait siapa yang akhirnya dipilih sebagai Rais Aam dan Ketua Umum Tanfidziyah, semuanya, kata Bi'in tergantung pada muktamirin pemilik hak suara.
"Keputusan tertinggi ada di tangan muktamirin," katanya.
Yang jelas, satu dari sejumlah nama tersebut sangat layak dipilih untuk memangku amanat di jabatan terpenting PBNU. Mereka dinilai punya kecukupan syarat, baik dari sisi keilmuan, pengetahuan, pengamalan, dan seni dalam memimpin.