Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Harap Proyek LNG di Sulsel Jadi Mesin Pertumbuhan di Indonesia Timur

Presiden menilai potensi pendapatan negara yang didapat akan meningkat sekitar USD 7,02 miliar apabila proyek beroperasi penuh selama 13 tahun

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Presiden Harap Proyek LNG di Sulsel Jadi Mesin Pertumbuhan di Indonesia Timur
SERAMBI/ZAKI MUBARAK
Presiden RI, Joko Widodo, Gubernur Aceh Zaini Abdullah, Menteri ESDM Sudirman Said, dan Dirut Pertamina Dwi Soetjipto, menekan tombol sirine peresmian Pengoperasian Terminal Penerimaan Dan Regasifikasi LNG Pertamina, di pabrik PT ARUN, Blang Lancang, Lhokseumawe, Senin (9/3/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam kunjungan kerjanya ke Sulawesi Selatan, Senin (3/8/2015), Presiden Joko Widodo menginginkan proyek pengembangan Donggi Senoro LNG (DSLNG) menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di kawasan Indonesia bagian timur.

"Dengan beroperasinya Terminal DSLNG ini Presiden berharap kebutuhan gas baik di Sulawesi maupun kawasan Indonesia Timur akan terpenuhi. Proyek ini diharapkan bisa menstimulus perekonomian daerah Sulawesi Tengah dan membuka lapangan kerja baru," ujar Tim Komunikasi Presiden Sukardi Rinakit sesuai keterangannya kepada media.

Presiden menilai potensi pendapatan negara yang didapat akan meningkat sekitar USD 7,02 miliar apabila proyek beroperasi penuh selama 13 tahun.

Menurut Presiden, pembangunan proyek yang hampir 30 tahun belum dikembangkan ini adalah yang pertama mengadopsi model pengembangan hulu dan hilir yang terpisah berdasarkan Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi Nomor 22 Tahun 2001.

"Dengan skema ini, pemerintah tidak menanggung cost recovery sebesar USD 2,8 milyar sehingga pengembangan hulu lebih dapat dioptimalkan," kata Sukardi.

Beroperasinya Proyek Donggi-Senoro LNG telah sejalan dengan rencana Pemerintah untuk mencapai target pembangkit listrik 35,000 MW. Dengan naiknya tingkat rasio elektifikasi dari 81,5 persen menjadi 96,6 persen, ini akan memperkuat infrastruktur energi nasional dan pasokan gas domestik.

Presiden juga memerintahkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta PT Pertamina (Persero) untuk memgintegrasikan pengembangan proyek monetisasi gas Donggi Senoro ini, mulai dari hulu hongga hilir.

BERITA REKOMENDASI

"Dari produsen gas, sampai dengan para pengguna, baik industri petrokimia, pembangkit listrik maupun pembeli LNG," ucap Sukardi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas