Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Syafii Maarif: Jangan Sampai Intelektual Semena-mena seperti Taliban

Muhammad Ali menilai, tidak sedikit pemikiran Buya yang telah diadopsi berbagai kalangan.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Syafii Maarif: Jangan Sampai Intelektual Semena-mena seperti Taliban
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau yang akrab disapa Buya, saat menjadi pembicara seminar Fikih dan tantangan kepemimpinan dalam masyarakat majemuk, di Jakarta Pusat, Selasa (24/2/2015). Buya Ahmad Syafii Maarif menjadi pembicara bersama Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, mengatakan umat Islam jangan merasa benar hanya karena mayoritas. Semangat universalisme dalam Islam merupakan hal yang harus dikembalikan agar umat tidak terjebak dalam fanatisme golongan. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN 

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif mengatakan, kaum intelektual di Indonesia harus memiliki pandangan terbuka dalam membangun dan mencerdaskan bangsa. Jangan sampai para intelektual justru bersikap semena-mena layaknya kelompok Taliban di Afganistan.

"Jangan seperti Taliban yang pernah berkuasa di Afganistan. Mereka pernah melarang perempuan untuk bersekolah. Ini kan tidak benar," ujar Buya saat menjadi keynote speaker saat bedah buku Muazin Bangsa dari Makkah Darat: Biografi Intelektual Ahmad Syafii Maarif di Monumen Mandala, Makassar, Selasa (4/8/2015).

Menurut Buya Syafii, banyak persoalan di Tanah Air yang belum dapat diselesaikan karena masih banyak masyarakat yang belum teredukasi dengan baik. Oleh sebab itu, sudah menjadi tugas kaum intelektual untuk membantu edukasi tersebut.

"Indonesia bisa bangkit kalau bisa menyelesaikan persoalan domestik. Persoalan itu ada banyak, di antaranya korupsi yang merajalela," ujarnya.

Dalam kegiatan bedah buku itu, hadir sejumlah pembicara. Di antaranya adalah cendekiawan Muslim Azyumardi Azra, pengajar dari California Riverside University Muhammad Ali, dan Direktur Eksekutif Maarif Institute Fajar Riza Ul Haq.

Muhammad Ali menilai, tidak sedikit pemikiran Buya yang telah diadopsi berbagai kalangan. Bahkan, dalam penyelenggaraan Muktamar ke-47 Muhammadiyah kali ini, menurut dia, tema yang diangkat tidak terlepas dari gagasan pemikiran Buya.

"Gagasan Islam berkemajuan sangat kongruen (sama) dengan gagasan besar tentang keislaman, keindonesiaan, dan kemanusiaan. Sebagaimana telah lama didengungkan oleh Buya selama ini," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Penulis: Dani Prabowo

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas