Para Kiai Bantah Kabar Miring Muktamar NU Tandingan
Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang, Jawa Timur diterpa kabar miring tentang akan adanya muktamar tandingan.
Penulis: Husein Sanusi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Jelang pemilihan ketua umum PBNU yang tak lama lagi akan berlangsung, Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang, Jawa Timur diterpa kabar miring tentang akan adanya muktamar tandingan.
Kabarnya muktamar tandingan dihembuskan kubu yang merasa tidak setuju dengan sistem pemilihan ketua umum NU yang menggunakan sistem Ahlul Halli wal Aqdi. Namun beberapa kiai segera membantah isu itu.
Salah satunya adalah KH Abdurrahman Kautsar putra KH Nurul Huda Jazuli, Pengasuh Pesantren Ploso, Kediri.
"Insya Allah saya pikir itu tidak akan terjadi, itu pihak yang menghembuskan isu itu tetap kiai-kiai yang tidak mungkin melakukan itu, mereka tidak akan pernah menghendaki perpecahan di tubuh NU," katanya di Media Center Muktamar.
Hal yang sama juga diungkapkan KH Abd Salam Shohib, Pengasuh Pesantren Denanyar."Insya Allah tidak.NU diawali dengan gegeran dan biasanya diakhiri dengan ger geran," katanya.
Sejumlah kiai melakukan sujud syukur setelah melihat situasi muktamar yang sudah menyelesaikan satu tahap pemilihan anggota AHWA yang akan memilih Rais Aam dan Rais Tanfidiyyah.
"Kami sujud syukur merasa mendapat hidayah dan inayah dari Allah karena muktamar ini begitu baik dan indah. Rais Aam terpilih lewat AHWA dan AHWA adalah kiai yang keilmuannya tinggi, kredibilitasnya juga diakui, tafaqquh fiddin dan wara'," ujar Salam Shohib.