Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pimpinan DPR Cerita Soal Gedung Parlemen Tua Saat Bertemu Senator AS

Pertemuan tersebut membahas peningkatan kerjasama antara Amerika Serikat dan Indonesia.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pimpinan DPR Cerita Soal Gedung Parlemen Tua Saat Bertemu Senator AS
Tribunnews.com/Ferdinan Waskita
Pimpinan DPR saat menerima senator dari Amerika Serikat 

Laporan Wartawan Tribunnews.com,‎ Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Rombongan senator asal Amerika Serikat (AS) mengunjungi DPR RI. Senator asal AS yakni Vern Buchanan (Partai Republik), David Price (Partai Demokrat), Susan Davis (Partai Demokrat), Adrian Smith (Partai Republik), Jim Mc Dermott (Partai Demokrat) dan Dina Titus (Partai Demokrat).

Mereka didampingi Dubes AS untuk RI Robert Blake menemui Ketua DPR RI Setya Novanto diruang kerja Gedung Nusantara III DPR, Jakarta, Minggu (16/8/2015). Sedangkan Setya Novanto didampingi Wakil Ketua DPR Agus Hermanto, Fahri Hamzah, Fadli Zon, Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP), Nurhayati Ali Assegaf, Wakil Ketua Komisi VII, Satya Widya Yudha.

Pertemuan tersebut membahas peningkatan kerjasama antara Amerika Serikat dan Indonesia.

“Kita membicarakan hubungan bilateral Indonesia-Amerika Serikat seperti investasi, pendidikan, ekonomi,” kata Novanto usai pertemuan tersebut.

Sedangkan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengungkapkan adanya pertanyaan dari senator AS alasan Indonesia tidak menjadi negara federal."Kita dan Amerika Serikat punya banyak kesamaan. Kok bisa negara kalian begini besar kok gak federal. Kami federal,” imbuh Politikus PKS itu.

Menanggapi hal tersebut, Fahri mengatakan Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki otonomi. Contohnya, otonomi tingkat dua yakni kabupaten/kota dan ketiga yaitu desa.
"Tolong dicatat. Kami tidak federasi tapi otonomi tiga tingkat,” kata Fahri.

Berita Rekomendasi

Selain itu, Fahri juga menceritakan Gedung DPR yang sudah tua kepada Senator AS. Tak cuma Gedung DPR tetapi juga revitalisasi museum dan perpustakaan. "Harus online, sidang terbuka, ditonton masyarakat.,” tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas