Kemenlu RI: Pemberlakuan MEA Tak Perlu Dikhawatirkan
Hal tersebut merupakan bonus demografi yang harus disikapi secara positif.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Ahli Menlu bidang Eksosbud Kementerian Luar Negeri RI, Wahid Supriyadi, mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir menjelang pemberlakuan masyarakat ekonomi Asean (MEA) akhir tahun 2015.
Menurutnya, hal tersebut merupakan bonus demografi yang harus disikapi secara positif.
"Saya rasa masyarakat tidak perlu khawatir tentang MEA. Kami dari Kemenlu sudah menyiapkan segalanya untuk menyambut MEA," ujar Wahid saat ditemui dalam diskusi buku "Diaspora Indonesia" di gedung Gramedia Matraman, Jakarta, Minggu (23/8/2015)
Wahid mengatakan bahwa kekhawatiran masyarakat selama ini tentang diambilnya pekerjaan oleh warga negara di ASEAN, tidak perlu terjadi. Menurutnya, hal tersebut sudah diantisipasi oleh pihak Kemenlu dengan membuat peraturan secara detail.
"Kami sudah siapkan regulasi agar masyarakat Indonesia masih bisa bekerja dan tidak perlu merasa diambil pekerjaannya. Saya pikir juga sulit bagi orang asing menggantikan posisi pekerjaan di Indonesia," tambahnya.
Kendati demikian, Wahid mengatakan bahwa seluruh permasalahan di negara-negara ASEAN, tidak jauh berbeda dengan kondisi di Indonesia. Sehingga masyarakat harus siap dengan kondisi yang ada. Dorongan dari pemerintah, menurut Wahid, sudah optimal.
"Secara ekonomi sektor riil itu sudah siap. Di tataran bawah juga kami sudah siapkan. Saya yakin tidak ada masalah berarti," kata Wahid.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.