Banyak Diplomat Non Karir, Komisi I DPR Hati-hati Pilih Calon Dubes
Komisi I sepakat membentuk tim kecil yang dipimpin Bachtiar Aly untuk menyusun kriteria penilaian serta fit and proper test.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi I DPR lebih berhati-hati dalam melakukan fit and proper test bagi 33 nama calon duta besar (Dubes) yang telah diserahkan Presiden Joko Widodo.
Pasalnya, nama-nama calon dubes tersebut banyak yang tidak berlatar belakang diplomat karir.
"Karena ini masuk dalam jumlah yang banyak, dan karena sekarang komposisi calon dubes banyak dari diplomat non karir maka Komisi I lebih cermat dan hati-hati dalam memberi penilaian," kata Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (26/8/2015).
Komisi I telah menerima surat presiden mengenai nama-nama calon duta besar. Mahfudz juga menyebut pihaknya telah mengadakan rapat internal serta meminta penjelasan kementerian luar negeri. "Darimana itu dan kelengkapan datanya tapi kami belum pastikan fit and proper test kira-kira pertengahan September," ujarnya.
Dalam rapat internal, Komisi I sepakat membentuk tim kecil yang dipimpin Bachtiar Aly untuk menyusun kriteria penilaian serta fit and proper test. "Kasih waktu seminggu jadi pekan depan selesai dan paling cepat pertengahan September dilakukan," ungkapnya.
Mengenai adanya dugaan Presiden Jokowi hanya melakukan balas jasa kepada para pendukungnya, Mahfudz enggan berkomentar. Komisi I DPR, katanya, hanya menerima nama dengan rekam jejak calon dubes. Kemudian memberikan penilaian terhadap calon dubes.
"Tapi ada hal yg disepakati kami bahwa proses pemberian pertimbangan di DPR kami inggin terapkan yang cermat dan hati-hati maka kami eksplisit pertimbangan itu kami sebutkan setuju atau tidak tapi kalau ada calon dubes yang lebih tepat dinegara lain, secara eksplisit kami sampaikan," ujar Politikus PKS itu.
Mengenai pertimbangan dubes dari diplomat non-karir, ia mengingatkan dunia diplomasi memiliki aturan main sendiri. Contohnya, pejabat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang ditugaskan menjadi duta besar. Dimana diplomat karir telah mendapatkan berbagai pendidikan.
"Semua perangkat pengetahuan tentang kediplomatikan termasuk intelijen diajarkan. Calon dubes dari non karir bisa saja orang yang tidak punya pengetahuan dan pengalaman," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.