Partai NasDem Minta Menteri Jangan Salahkan Keadaan Terkait Melemahnya Rupiah
"Para menteri itu tidak harus pintar untuk menyalahkan situasi, mulai menyalahkan bunga The Fed yang akan naik, menyalahkan Korea."
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai NasDem menegaskan masyarakat membutuhkan kepastian agar Indonesia dapat keluar dari kemelut ekonomi. Sekjen Partai NasDem, Patrice Rio Capella, mengingatkan agar para menteri tak menyalahkan situasi saat ini.
"Para menteri itu tidak harus pintar untuk menyalahkan situasi, mulai menyalahkan bunga The Fed yang akan naik, menyalahkan Korea misalnya, itu enggak boleh, ini sudah terjadi kita mesti ngapain," kata Patrice di DPR, Jakarta, Selasa (25/8/2015).
"Menyalahkan krisis, Malaysia kena juga, Singapura kena juga. Masyarakat kita tahu situasi sulit, kemudian orang tahu devaluasi Yuan, tapi bagaimana kita keluar dari situasi seperti ini itu paling penting," tambahnya.
Patrice mengatakan tim ekonomi berpacu dengan waktu. Pasalnya nilai mata uang Rupiah melemah hingga menyentuh Rp14ribu per Dollar AS. Padahal prediksi tersebut akan terjadi pada akhir Desember saat Indonesia membayar utang luar negeri.
"Tetapi ini sekian bulan Rp14 ribu, ini di luar prediksi ahli ekonomi," imbuh dia.
Anggota Komisi III DPR itu meminta kabinet tidak saling menyalahkan. Tetapi terus bekerja meyakinkan dunia usaha dan publik.
"Sektor riil tak boleh macet, pada (krisis) 98 hanya hidup UMKM. Jangan hanya pada persoalan IHSG tapi perbaikan pasar di desa untuk memutar roda ekonomi. Pemda bekerja. Semua bekerja," terang Patrice.
Ia mengingatkan fundamental ekonomi pada 1998 jauh berbeda dibandingkan hari ini. Namun, jangan dianggap persoalan mudah.
"Kalau lewat Rp 14 ribu akan goyang, buktinya naik terus. PHK juga, kalau naik pemerintah Indonesia hati-hati meyakinkan semua pihak bahwa kita tidak panik," tutur Patrice.