TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Website www.revolusimental.go.id yang baru diluncurkan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) belum bisa diakses publik saat ini.

Situs yang diklaim menelan anggaran Rp 200 juta per tahun itu sedang perbaikan dan membutuhkan waktu lebih kurang selama satu pekan.

"KAmi tergetkan selama satu pekan untuk memperbaiki semua kerusakan yang ada," kata Sekretaris Menko PMK Sugihartatmo di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (27/8/2015).

Menurut Sugihartatmo, sementara waktu website tersebut akan di-nonaktifkan. Pengelola situs sedang mengupayakan perbaikan dengan melibatkan pihak-pihak yang berkompeten, seperti ahli dari Kemenkominfo dan pihak eksternal lainnya untuk membuat situs web lebih tangguh.

Baik segi tampilan maupun dari sisi perangkat.

"Memang laporan dari tim teknis ada indikasi serangan hacker (peretas), sehingga langsung diputuskan untuk di-shutdown karena mengalami gangguan," ujarnya.

Dalam kesempatan sama, Kemenko PMK secara resmi menyatakan permohonan maaf bagi publik karena belum bisa mengakses situs tersebut.

Selain itu, kata Sugi, Kemenko PMK meminta maaf atas ketidaknyamanan masyarakat atas tampilan awal situs web saat pertama kali diluncurkan, yang dinilai meniru tampilan milik situs web lain.

Untuk diketahui, website tersebut baru diluncurkan oleh Menteri Koordinator PMK Puan Maharani pada Senin (24/8/2015). Namun baru dua hari, website tersebut down.

Pembuatan website sendiri diklaim untuk mengampanyekan gerakan revolusi mental yang pernah digagas Presiden Joko Widodo.