Menteri Rizal: Berhenti Menyalahkan Faktor-faktor Eksternal Negara
Rizal pun meminta masyarakat dan pemerintah tidak melulu menyalahkan Cina atau Malaysia yang ekonominya semakin anjlok.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, menyadari saat ini kondisi ekonomi Tanah Air sedang memburuk. Ini bahkan sudah pernah ia ulas sejak 1,5 tahun lalu.
Demikian ini disampaikan Rizal ketika memberi kuliah umum di Unversitas Mercu Buana, Jakarta Barat, Senin (31/8/2015).
"1,5 tahun yang lalu saya tulis artikel hati-hati ekonomi Indonesia sudah lampu kuning karena terjadi empat defisit sekaligus," kata Rizal.
Defisit yang dimaksud mantan menteri Koordinator Perekonomian itu adalah defisit neraca perdagangan, defisit neraca pembayaran, defisit anggaran dan defisit Current Account Defisit.
Menurut Rizal apabila empat masalah tersebut tidak bisa dibenahi dengan baik, maka ekonomiI Indonesia bisa masuk lampu merah.
"Kalau sudah lampu merah segala hal mungkin bisa terjadi. Kita memang kurang gesit memperbaiki faktor-faktor makro ekonomi yang lemah," ujarnya.
Mantan Kepala Bulog itu juga menyayangkan pernyataan-pernyataan yang sering menyalahkan faktor luar terhadap ekonomi Indonesia. Menurutnya sudah saatnya berhenti untuk menyalahkan faktor-faktor eksternal negara.
"Kalau badan kita sehat, daya tahan tubuh kuat, ada virus apapun kita tetap jadi negara hebat," tegas Rizal.
Rizal pun meminta masyarakat dan pemerintah tidak melulu menyalahkan Cina atau Malaysia yang ekonominya semakin anjlok. Dia mengajak untuk menengok ke India atau Filipina, yang justru mampu bangkit di saat ekonomi global melemah.
"India atau Filipina juga kena dampak global, tapi India bisa tumbuh 7 persen. Filipina juga bisa tumbuh 7,5 persen. Jadi negara kuat sekarang di ASEAN. Jadi hentikan salahkan global, kita perbaiki daya tahan tubuh di dalam negeri," kata Rizal.