Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kata Dede Yusuf, PHK Bukan Opsi Terakhir

Dikabarkan, sudah terdapat 30.000 buruh dari berbagai perusahaan yang di PHK.

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kata Dede Yusuf, PHK Bukan Opsi Terakhir
Tribun Jabar/GANI KURNIAWAN
Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf (kanan) memaparkan pandangannya saat menjadi pembicara dalam Dialog Rakyat Untuk Bangsa: Jalan Lurus Demokrasi, di Hotel Jayakarta, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Selasa (4/3/2014). Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Demokrat Jawa Barat ini mengatakan, dalam menjalankan politik itu harus menggunakan etika, karena dengan beretika dan santun selain untuk pencitraan juga untuk pembelajaran kepada masyarakat. Serta jangan melakukan segala cara untuk mencapai tujuan politiknya, seperti melakukan black campaign dan money politics. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi IX DPR RI, Dede Yusuf, menilai pemutusan hubungan kerja (PHK) bukanlah opsi terakhir akibat melemahnya nilai tukar rupiah.

Menurutnya, pemerintah harus mencari solusi terkait maraknya perusahaan yang melakukan PHK.

Dikabarkan, sudah terdapat 30.000 buruh dari berbagai perusahaan yang di PHK.

"Jangan sampai gelombang PHK terjadi karena sekarang sudah mulai ada data 30 ribu di PHK. Jangan ambil langkah PHK sebagai opsi terakhir," kata Dede di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (1/9/2015).

Dede mencontohkan, langkah yang dapat diambil pemerintah antara lain dengan menunda penarikan pajak perusahaan atau dengan cara mempercepat dalam pencairan kredit pemberian usaha.

"Kami harap pemerintah bisa jaga stabilitas bahan pokok. Masih banyak solusi lain," tuturnya.

Dede pun mengkritisi dengan peluang tenaga kerja asing yang mendominasi di Indonesia. Menurutnya, ada puluhan ribu TKA (tenaga kerja asing) yang bekerja di Tanah Air.

Berita Rekomendasi

"Pada 2014 memang sekitar itu (70 ribu TKA tambahan). 50 persen itu dari Cina, Jepang dan Korea. Cukup besar. Artinya harus diantisipasi dampak serbuan ini," tuturnya.

Masih kata Dede, pemerintah harus mengantisipasi maraknya TKA yang tiap tahun mengadu nasib di Indonesia. Menurutnya, pemerintah harus mengutamakan pekerja lokal.

"Jangan semua job diberikan ke TKA. Cukup dikasih ke supervisor keatas," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas