Arief Poyuono Tuding Intervensi Tiongkok di Balik Wacana Pencopotan Kabareskrim
Arief Poyuono, menduga rumor pencoptan Komjen Budi Waseso sebagai Kabareskrim ada campur tangan Tiongkok, terkait dugaan korupsi di Pelindo II.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Arief Poyuono, menduga rumor pencoptan Komjen Budi Waseso sebagai Kabareskrim ada campur tangan Tiongkok, terkait dugaan korupsi di Pelindo II.
"Sebab kasus korupsi pengadaan crane dari China (Tiongkok) di Pelindo II bisa mencoreng nama perusahaan China yang sering kongkalikong melakukan mark up biaya proyek dan pengadaan barang di Indonesia jika berkongsi dengan BUMN dan Pemerintah Indonesia," kata Arief dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (2/9/2015).
Politikus Partai Gerindra itu menambahkan, jika Pemerintah Jokowi-JK tidak bisa mengamankan Budi Waseso maka ada kemungkinan kesepakatan pinjaman dana untuk proyek infrastruktur, listrik, jalan, pelabuhan akan dibatalkan oleh Pemerintah Tiongkok.
"Bukti kuat adalah ancaman RJ Lino saat kantornya digeledah menitip pesan pada Sofyan Djalil kepada Jokowi bahwa tindakan Budi Waseso bisa menganggu ekonomi. Setelah pengeledahan juga ada ancaman RJ Lino akan mundur dan tidak akan mau mengurus lagi tol laut," sambung dia.
Padahal, kata Arief, hancurnya perekonomian nasional saat ini adalah akibat gurita korupsi yang terjadi selama ini yang menyebabkan high cost economy.
"Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu mengkutuk keras intervensi Jokowi-JK terhadap penyidikan kasus korupsi oleh Polri dengan dalih menganggu stabilitas ekonomi nasional," beber Arief.