Dirjen PHU Kunjungi Bandara AMAA Pastikan Kepulangan Jemaah Haji Lancar
bdul Djamil menitipkan pesan kepada pihak pengelola bandara AMAA supaya kelancaran tersebut pun bisa terjadi pada saat kepulangan nanti.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hasanudin Aco
![Dirjen PHU Kunjungi Bandara AMAA Pastikan Kepulangan Jemaah Haji Lancar](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/hajii_20150908_231718.jpg)
Dirjen PHU Kunjungi Bandara AMAA Pastikan Kepulangan Jemaah Lancar
TRIBUNNEWS.COM, MADINAH - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Abdul Djamil mengunjungi Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz (AMAA) di Madinah untuk memastikan kelancaran kedatangan dan kepulangan jemaah haji Indonesia.
Bandara baru di Arab Saudi tersebut menjadi titik poin keberhasilan mobilisasi jemaah haji gelombang pertama yang mendarat di tanah suci. Karena 50 persen jemaah dari 155 ribu lebih jemaah haji Indonesia masuk melalui bandara AMAA. Meskipun baru pertama dilakukan dimana jemaah gelombang pertama mendarat di Madinah tetapi secara umum tidak ada kendala berarti, jemaah justru lebih cepat dari yang diperkirakan keluar dari bandara.
"Di luar dugaan kita, jemaah haji dari mulai turun pesawat kemudian masuk ke imigrasi hingga naik ke bus hanya butuh waktu 42 menit. Itu untuk pesawat boing yang biasa, sementara untuk pesawat yang memiliki sayap lebih besara seperti boing 747 itu mencapai waktu 52 menit sampai satu jam," kata Abdul Djamil di Madinah, Selasa (8/9/2015).
Waktu tersebut lebih cepat dari perkiraan termasuk waktu tempuh dari bandara ke pemondokan di sekitar Masjid Nabawi pun relatif cepat. Sehingga bila dikalkulasikab dari mulai keluar pesawat hingga berada di pemondokan hanya butuh waktu 2 jam. Atas keberhasilan saat menerima kedatangan jemaah tersebut Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil pun memberikan sebuah plakat sebagai tanda apresiasi terkait kinerja bandara AMAA yang melancarkan proaes kedatangan jemaah haji gelombang pertama di Madinah.
Pada kesempatan tersebut pun, Abdul Djamil menitipkan pesan kepada pihak pengelola bandara AMAA supaya kelancaran tersebut pun bisa terjadi pada saat kepulangan nanti.
"Ini penting, karena proses evakuasi jemaah dari pemondokan ke bandara memiliki waktu 5 jam. Sehingga perlu diantisipasi kemungkinan terjadinya penumpukan di ruang tunggu bandara karena jemaah haji dari negara lain pun akan menggunakan airport yang sama. Sehingga harus dihitung ketersediaan ruang tunggunya," ungkapnya.
Dalam pembicaraannya, pihak bandara AMAA menjamin tidak akan ada desak-desakan jemaah di ruang tunggu jemaah, karena meskipun bandara AMAA baru dioperasikan tetapi memiliki ruang tunggu yang besar.
"Kita ingin pastikan betul untuk kepulangan jemaah berjalan lancar. Karena memang biasanya kerawanan terjadi pada saat pemulangan," katanya.