Pertemuan Setya Novanto dan Fadli Zon dengan Trump Bisa Timbulkan Skandal Diplomatik
Untuk itu Salang menilai pelanggaran yang dilakukan bukanlah hal biasa.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pertemuan antara Ketua DPR Setya Novanto dan Fadli Zon dengan calon presiden Amerika Serikat Donald Trump beberapa waktu lalu dinilai memberikan dampak negatif jangka panjang.
"Saya bayangkan Amerika menilai gaya diplomatik Indonesia begitu rendah sampai seorang Ketua DPR bertemu bakal calon. Apa ngga punya analisis kepada siapa bertemu dan ini menurut saya menyedihkan," kata pengamat politik dari Formappi Sebastian Salang dalam diskusi dengan tajuk 'Kasus Trumpgate Bagaimana Membacanya' di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (11/9/2015).
Untuk itu Salang menilai pelanggaran yang dilakukan bukanlah hal biasa.
"Ini bukan sekedar pelanggaran etik, ini skandal diplomatik, ini sangat serius dan apa yang terjadi harus diambil perjalanan penting proses DPR, sehingga perjalanan kedepan anggota DPR sadar, ketika keluar negeri dipundak mereka, harkat dan martabat dipertaruhkan," katanya.
Lebih lanjut dirinya menyinggung soal besarnya dana yang dikeluarkan oleh Kesekjenan DPR untuk perjalanan keluar negeri bagi anggota DPR.
"Memang begini dari total Rp 4,7 triliun lebih, anggaran DPR, 15 persen diantaranya pelaksanaan ketiga fungsi dewan, sementara 85 persen sisanya jadi bisnis besar, termasuk perjalanan luar negeri. Jadi karena itu menurut saya menindaklanjuti penting juga MKD untuk cek pihak Kesekjenan DPR apa harus bergerombol begitu," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.