Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Baja Dalam Negeri Akan Diprioritaskan untuk Proyek Jembatan

Untuk 2015 ini PU gunakan 1,8 juta ton baja jembatan. Jembatan-jembatan panjang banyak dibangun," katanya.

Editor: Mohamad Yoenus

Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk mendorong industri baja dalam negeri, rencanannya mulai tahun 2016 mendatang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU Pera), akan memprioritaskan baja hasil produksi dalam negeri untuk pembangunan jembatan.

Menteri PU Pera, Basuki Hadimuljono, kepada wartawan usai menghadiri rapat soal jembatan di kantor Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, Jakarta Pusat, Selasa (15/9/2015), mengatakan bahwa selama ini pembangunan jembatan oleh pemerintah, memanfaatkan baja impor.

Untuk tahun 2015 ini saja, kata dia 60 persen baja yang digunakan diimpor dari luar negri.

"Untuk 2015 ini PU gunakan 1,8 juta ton baja jembatan. Jembatan-jembatan panjang banyak dibangun," katanya.

Untuk proyek yang dimulai pada 2016 mendatang, kebutuhan bajanya lebih dari 1,8 juta ton menurut Basuki Hadimuljomo.

Jumlah pasti kebutuhan baja tersebut baru bisa diketahui setelah setiap lembaga terkait, menyerahkan rancangannya.

Berita Rekomendasi

Rencanannya jembatan-jembatan yang akan dibangun setelah 2016, akan distandarisasi dan didesain oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Dengan demikian hasil desain BPPT bisa diproduksi masal, dan pemasangannya akan jauh lebih mudah.

Sinergi antara Kementerian PU, BPPT dan produsen baja dalam negri seperti Krakatau Steel, menurut Basuki Hadimuljono, hal itu sedikit banyaknya akan membantu pertumbuhan ekonomi dalam negri.

Direkutr Utama Krakatau Steel, Sukandar, dalam kesempatan yang sama mengatakan pihaknya sanggup untuk memenuhi kebutuhan baja Kementerian PU Pera. Kata dia produksi Krakatau Steel pertahunnya bisa mencapai 3,9 juta ton.

"Kami menyanggupi, kami punya kemampuan produksi baja 3,9 juta ton dalam satu tahun, jumlahnya sangat besar," ujarnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas