Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kini Rakyat Tidak Percaya Pimpinan, Santri Tidak Percaya Ulama, Prajurit Tidak Percaya Jenderal

Taufiequrachman Ruki mengingatkan kepada para anak buahnya bahwa kepercayaan adalah masalah langka di Indonesia.

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kini Rakyat Tidak Percaya Pimpinan, Santri Tidak Percaya Ulama, Prajurit Tidak Percaya Jenderal
TRIBUNNEWS.COM/Imanuel Nicolas Manafe
PL Ketua KPK Taufiequrrachman Ruki 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksana tugas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiequrachman Ruki mengingatkan kepada para anak buahnya bahwa kepercayaan adalah masalah langka di Indonesia.

KPK baru saja melantik Direktur Penyidikan Aris Budiman dan Kepala Biro Hukum Setiadi. Dalam sambutannya, Ruki mengatakan kepercayaan sudah hilang di Indonesia.

"Rakyat tidak percaya kepada wakilnya. Rakyat tidak percaya kepada pemimpinnya. Santri tidak percaya pada ulamanya. Prajurit tidak percaya jenderalnya. Pegawai tidak percaya pada pimpinannya. Sudah berkurang itu sama sekali kepercayaan," kata Ruki di KPK, Jakarta, Rabu (18/9/2015).

Secara khusus kepada Aris dan Setiabudi, Ruki mengatakan mereka dilantik karena KPK memberikan kepercayaan. KPK, lanjut Ruki, berdasarkan hasil seleksi dan penelusuran rekam jejak adalah sosok yang bisa diandalkan.

Apalagi, kata dia, Aris dan Setiadi adalah perwira menengah kepolisian.

"Tapi kalau kami sudah tidak punya kepercayaan lagi, maka putusannya kita terminasi, bukan persoalan salah dan tidak salah, tapi persoalannya kita masih percaya atau tidak," ujar Ruki.

Ruki melanjutkan, saat kepercayaan di Indonesia sudah hilang, maka yang dilakukan hanyalah bekerja. Ruki mengingatkan, sekali kesalahan dibuat, maka itu akan tercatat dalam riwayat hidup. Kesalahan tidak akan bisa diampuni walau banyak berbuat kebaikan.

Berita Rekomendasi

"Orang Melayu zaman dulu mengatakan, Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tidak percaya. Kalau polisi bilang, 'Dosa tak berampun, pahala tidak dihitung," tukas pensiunan jenderal bintang dua Polri itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas