Isu Pernikahan Gay di Bali, Ini Komentar Senator Gede Pasek
"Padahal itu jelas-jelas merusak budaya nusantara pada umumnya dan Bali pada khususnya," ujar Gede Pasek.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Senator atau anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Bali, I Gede Pasek Suardika, memberikan catatan kritis terkait kabar tentang adanya prosesi pernikahan di antara dua lelaki (gay) yang berlangsung di Ubud, Gianyar.
Bercermin pada kabar tersebut, menurut Senator kelahiran Singaraja ini, mengatakan pemerintah pusat dan daerah harus lebih fokus melakukan pengawasan kepada kapitalis pariwisata yang hanya orientasinya mencari untung saja.
"Padahal itu jelas-jelas merusak budaya nusantara pada umumnya dan Bali pada khususnya," ujar Gede Pasek kepada Tribunnews.com, Kamis (17/9/2015).
"Saat ini orientasi kebijakan pariwisata hanya fokus paa pendapatan dan tidak memperhatikan data rehab budaya akibat residu pariwisata tersebut. Pusat maupun daerah hanya memandang pariwisata sebagai eksploitasi ekonomi saja," tambahnya.
Padahal seperti Bali, kata dia, masyarakatnya harus berjuang sendiri melestarikan budaya luhurnya sehingga menarik di dunia.
"Pemerintah tidak ada perhatian kepada penyelamatan dan pelestarian Adat budaya dan lingkungan," tegasnya.
Lihat saja dengan kondisi sekarang, imbuhnya, desa adat, sekeha-sekeha dan lainnya, yang tidak berbadan hukum nasional tidak bisa dapat bantuan.
Padahal mereka, menurut Gede Pasek, menjadi tulang punggung menjaga budaya di Bali.
"Pendapatan piwisata hampir Rp 50 triliun tidak mereka rasakan," demikian dia menyesalkan.
"Para investor Pariwisata makin didewakan dengan segala kemudahan dan mereka menghalalkan segala cara memburu keuntungan walau harus hancurkan tatanan sosial budaya lingkungan," imbuhnya kemudian.
Karena itu, dia katakan, Pemerintah harus serius dan jangan hanya bicara prihatin. Tapi nilai norma, tradisi,budaya luhur bangsa hanya dieksploitasi tanpa bantuan rehabilitasi.
Diberitakan sebelumnya, belum lama ini serangkaian foto pernikahan sepasang pria yang diduga digelar di sebuah lokasi di Bali menghebohkan media sosial.
Dalam foto pertama terlihat seorang pria yang kemungkinan besar adalah seorang warga negara asing berdiri di sebuah pelataran yang dikelilingi kolam.
Pria itu mengenakan pakaian tradisional semacam beskap dan bawahan berupa kain berwarna biru serta mengenakan kalung rangkaian bunga.
Sementara di hadapannya, seorang pria lain dengan pakaian serupa tengah berlutut di hadapan sepasang suami istri berusia lanjut yang kemungkinan adalah orangtua pria tersebut.
Di foto kedua terlihat kedua pria tersebut berpose mesra, saling berpegang tangan dan saling menempelkan dahi mereka.
Baca berita lengkapnya di sini: Heboh foto pernikahan gay di Bali