Komunitas LGBT: Perdamaian Milik Semua Orang
Komunitas Lesbian Gay Bisexual Transgender (LGBT) Jakarta berharap tak ada lagi perlakuan diskriminatif menimpa mereka.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Y Gustaman
![Komunitas LGBT: Perdamaian Milik Semua Orang](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/komunitas-lgbt_20150920_145425.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komunitas Lesbian Gay Bisexual Transgender (LGBT) Jakarta di Hari Perdamaian Internasional ini berharap tidak ada lagi diskriminasi menimpa mereka.
"Harapan kita perdamaian itu milik semua orang tanpa pandang agama, suku, dan orientasi seksual. Enggak ada lagi diskriminasi ke komunitas LGBT," ujar Sekretaris Umum LSM Arus Pelangi, Rian di Balai Kota Jakarta, (20/9/2015).
Selama ini kaum LGBT sering mengalami kekerasan, entah itu cemoohan atau kekerasan fisik. Sulit sekali seorang wanita pria (waria) untuk mendapatkan pekerjaan di sektor formal dan pemerintahan. Sehingga sebagian mereka memilih bungkam dan tidak menceritakan diri mereka adalah kaum LGBT.
"Bagi mereka yang tidak terbuka orientasi seksualnya masih bisa bekerja di sektor formal. Banyak yang tidak terbuka, karena kalau terbuka banyak dari mereka yang akan mengalami penolakan," terang Rian.
Pada 1981 PBB menetapkan Hari Perdamaian Dunia jatuh tiap 21 Sepember tapi mulai dirayakan setahun berikutnya. Kini di berbagai tempat di Indonesia, lintas organisasi termasuk komunitas LGBT merayakannya.