Adnan Buyung Bela Orang Berpangkat Jenderal Hingga Pedagang Terminal
Adnan dinilai sebagai sosok yang rendah hati dan ramah kepada semua orang
Penulis: Ferdinand Waskita
![Adnan Buyung Bela Orang Berpangkat Jenderal Hingga Pedagang Terminal](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20140808_143116_sidang-lanjutan-gugatan-pilpres-2014.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Arsul Sani menilai Adnan Buyung Nasution merupakan tokoh yang luar biasa.
Adnan dinilai sebagai sosok yang rendah hati dan ramah kepada semua orang.
Adnan dinilai juga tidak memberikan perlakuan yang berbeda ketika disapa tokoh penting atau orang biasa.
"Saya merasakan kehangatan almarhum sejak menjadi asisten pembela umum di Jakarta pada pertengahan tahun 1980-an sampai dengan senin malam kemarin ketika saya menjenguknya di RSPI," kata Arsul melalui pesan singkat, Rabu (23/9/2015).
Menurut Arsul, kontribusi Adnan di bidang penegakan HAM belum tertandingi hingga kini. Adnan membela HAM segala kelompok masyarakat.
Dari mereka yang berideologi komunis sampai Islam garis keras seperti Abu Bakar Ba'asyir. Pengacara senior itu juga membela yang berpangkat Jenderal seperti Wiranto sampai dengan pedagang asongan di Terminal Pulogadung dan Kalideres yang dikejar-kejar Sudomo pada pertengahan 1980an.
Diketahui, meninggalnya Adnan Buyung Nasution dibenarkan putri almarhun, Pia Akbar Nasution saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Rabu (23/9/2015).
"Iya benar, bapak sudah meninggal sekitar jam 10.00 WIB di Rumah SakitPondok Indah. Sekarang akan dibawa ke rumah di Jalan Poncol Lestari Nomor 7, Lebak Bulus, Jakarta Selatan," Pia menjelaskan.
Tokoh pejuang hak asasi manusia (HAM) ini meninggal dunia pada usai 81 tahun. Buyung pernah menjabat anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Hukum (2007-2009), Ketua Umum YLBHI (1981-1983), Ketua DPP Peradin (1977) dan Direktur/Ketua Dewan Pengurus LBH (1970-1986).