Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kenangan Kepala Staf Presiden, Pernah Jadi Juru Ketik Bang Buyung

Sosok Adnan Buyung Nasution melekat di memori Kepala Staf Presiden, Teten Masduki

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kenangan Kepala Staf Presiden, Pernah Jadi Juru Ketik Bang Buyung
Tribunnews.com/Tribunnews.com/Andri Malau
Tim komunikasi presiden, Teten Masduki Berdiskusi dengan awak media, di ruang wartawan istana kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/6/2015). Tribunnews.com/Andri Malau 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok Adnan Buyung Nasution melekat di memori Kepala Staf Presiden, Teten Masduki semasa dirinya masih berkecimpung di dunia bantuan hukum.

Kenangan yang masih diingat ketika ia masih membantu Adnan Buyung menulis disertasinya.

"Jadi hampir setiap hari seusai kursus atau pada malam hari, kami duduk berdua di depan komputer dan menulis disertasi beliau lembar per lembar dan dikirim ke sekretaris Bang Buyung di Belanda. Bang Buyung bicara secara lisan lalu saya mengetiknya," ujar Teten, Rabu (23/9/2015).

Teten mengatakan saat itu dirinya bersama Bang Buyung, sapaan akrabnya Adnan Buyung sedang berada di Hamamet, Tunisia sekitar tahun 1990.

Ia mendampingi Bang Buyung untuk mengikuti acara kursus kandidat pemimpin NGO dari seluruh dunia selama 3 bulan. Kapasitas Bang Buyung dalam acara itu yakni sebagai pengajar.

"Bang Buyung waktu itu salah satu pengajar mengenai topik "Gerakan Bantuan Hukum di Indonesia", karena konsep gerakan bantuan hukum struktural yang dirintis Bang Buyung di Indonesia dijadikan model oleh banyak pergerakan di banyak tempat," ucap Teten.

Teten menceritakan dirinya menghabiskan banyak waktu bersama Bang Buyung ketika di Tunisia. Banyak pemberian dari Bang Buyung kepadanya yang berkesan, salah satunya jas yang diberikan oleh Bang Buyung.

Berita Rekomendasi

"Saya juga diberi hadiah jas bermerek oleh Bang Buyung, dan itu jas pertama yang saya punya. Kejadiannya begini, Bang Buyung tanya saya "kamu bawa Jas? Ini mau masuk musim dingin", katanya. Saya bilang tidak punya, saya cuma bawa jaket sepotong, dan lalu dia buka jas yang dipakainya dan lalu dikasih ke saya," kata Teten.

Atas pengalamannya mendampingi Bang Buyung, Teten berharap semua pelajaran dan jasa-jasa yang ia berikan selama masih hidup dapat memajukan gerakan Hak Asasi Manusia dan Demokrasi di Indonesia.

"Semoga ajaran, jasa-jasa dan kebaikan Bang Buyung untuk kemajuan gerakan HAM dan demokrasi di Indonesia, tetap dikenang okeh kita semua dan mendapat tempat di sisi Allah SWT. Amien," ucap Teten.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas