Menag Targetkan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sukses
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, menargetkan musim haji kali ini tidak hanya sukaes dari sisi penyelenggaraan saja, tapi juga ibadahnya.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, MEKAH - Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, menargetkan musim haji kali ini tidak hanya sukaes dari sisi penyelenggaraan saja, tapi juga ibadahnya.
"Tahun ini kita menargetkan dua macam keberhasilan yang harus kita usahakan bersama-sama. Pertama, kita ingin berhasil dalam penyelenggaraan haji, dan kedua berhasil pula dalam ibadah haji,” kata Lukman saat memberikan sambutan jelas wukuf di Arafah, Rabu (23/9/2015).
Kementerian Agama terus membina, melayani dan melindungi seluruh jemaah haji sejak persiapan di Tanah Air sampai pelaksanaannya di Tanah Suci, terakhir sampai kembali pulang ke kampung halaman.
Lukman menggarisbawahi bahwa keberhasilan penyelenggaraan tercapai jika seluruh jemaah benar-benar dapat merasakan langsung manfaat pelayanan yang diberikan oleh petugas.
"Pelayanan yang kita berikan benar-benar dapat membantu para jamaah sehingga dapat melaksanakan seluruh rangkaian manasik haji dengan khusyuk sesuai tuntunan sunah Rasul dalam suasana nyaman dan aman.
Ia mengapresiasi kerja keras seluruh petugas haji melayani kebutuhan jemaah selama melaksanakan rangkaian ibadah haji. Lukman meminta semangat pengabdian petugas tidak surut dan terus bertahan hingga agenda ibadah haji selesai.
“Sungguh janganlah bersedih. Yakinlah bahwa apa yang kalian lakukan tidaklah kalah besar pahalanya dibandingkan para hujjaj yang kalian layani,” ungkap Menag.
Lukman menukil kisah pengikut bernama Sa'id bin Muhafah, petugas yang tidak berihram, seperti termaktub dalam kitab Irsyadul ibaad ila sabilir rosyad yang menjadi sumber inspirasi tentang keutamaan dan kebermanfaatan hidup.
Said, tukang sol sepatu, mengumpulkan uangnya puluhan tahun untuk haji. Ketika tiba masanya, ia membatalkan niatnya karena mengetahui tetangganya kelaparan lalu uang tabungannya ia berikan untuk membantunya.
“Said tidak berhaji, tapi namanya justru disebut malaikat dalam mimpi Abdullah Al-Mubarak, ulama terkemuka Mekah, sebagai Muslim yang mendapatkan kemabruran haji pada tahun itu,” papar Menag.