Selamat Usai Lompat Pagar Pembatas
Namma binti Kasim dan sekitar 50 orang lainnya meninggalkan tenda di Maktab 14
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, MEKKAH - Usai sarapan pagi, Hasmawati Binti Kasim bersama kakaknya, Namma binti Kasim dan sekitar 50 orang lainnya meninggalkan tenda di Maktab 14. Mereka berencana menjalani ritual lempar jumrah.
Ketika berada di jalan 204, Hasmawati bersama kakak dan seorang perempuan asal Majene berusia 67 tahun tercecer dari rombongan. Sebab, perempuan bernama Najmiah itu meminta ditemani lantaran kelelahan.
"Jangan tinggalkan saya," pinta Najmiah seperti yang dituturkan Hasmawati.
Tidak tega meninggalkan nenek Najmiah, Hasmawati pun mendampingi nenek Najmiah di sisi jalan. Tidak berapa lama, muncul rombongan jemaah asal Afrika.
Kehadiran konvoi mereka membuat kondisi tidak terkendali lantaran jemaah kemudian saling dorong. Aksi ini membuat sejumlah jemaah jatuh, dan akhirnya terinjak-injak karena berbuntut kericuhan.
Hasmawati pun sempat menjadi korban adu dorong. Kaki Hasmawati pun terinjak-injak. Beruntung, ada seseorang yang membantunya. Ia diminta melompati pagar agar terhindar dari aksi saling dorong itu.
"Ayo lompat pagar, lompat pagar. Pegang saya," kenang Hasmawati menirukan orang yang menolongnya.
Melewati pagar pembatas bukan persoalan mudah bagi Hasmawati. Ia beberapa kali gagal ketika hendak melompat. Perempuan 42 tahun itu akhirnya bisa melompati pagar dan keluar dari himpitan orang.
"Saat saya naik masih saja ada yang narik saya, minta tolong. Tapi badan saya kecil tak sebesar mereka," ungkapnya.
Hasmawati lalu mencari kakaknya. Ia melihat kakaknya terinjak-injak. Ia mencoba menolong, namun tidak berhasil lantaran dirinya merasa ada sengatan listrik di bagian tubuhnya. Ia lalu mencari jalan lain untuk menembus pagar pembatas.
Upaya itu tidak berhasil hingga akhirnya petugas keamanan menangani peristiwa itu. Ia meminta seorang petugas agar menyelamatkan kakaknya. "Itu kakak saya, kakak saya. Tapi dia bilang la, la (tidak)," ucapnya.
"Saat terakhir badannya tertumpuk orang, mukanya sudah pucat," kenang Hasmawati yang belum mengetahui kondisi terakhir sang kakak.
Sedikitnya 717 orang tewas menyusul kekacauan akibat berdesak-desakannya ratusan ribu jemaah yang melaksanakan ritual lempar jumrah, di Mina, Kamis (24/9). Hadi Rahman, Staf Khusus Menteri Agama menyebut, tiga jemaah asal Indonesia dipastikan tewas.
"Memang ada dua jenazah yang dilaporkan sebagai warga Indonesia. Ini masih harus dipastikan dulu," katanya.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei menyalahkan Pemerintah Arab Saudi atas tragedi Mina. Sedikitnya 717 orang tewas menyusul kekacauan akibat berdesak-desakannya ratusan ribu jemaah yang melaksanakan ritual lempar jumrah, di Mina, Kamis (24/9).