Selamat Usai Lompat Pagar Pembatas
Namma binti Kasim dan sekitar 50 orang lainnya meninggalkan tenda di Maktab 14
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Rachmat Hidayat
Iran sendiri kehilangan 90 warganya atas peristiwa itu. Bagi, Khamenei, peristiwa terjadi lantaran pemerintah Arab Saudi tidak mempersiapkan secara sungguh-sungguh. Apalagi, sebelum peristiwa Mina, tragedi Crane juga memakan korban jiwa dan luka-luka.
"Pemerintah Arab Saudi harus menerima tanggung jawab yang besar atas tragedi ini," ujar Khameini menanggapi insiden.
Iran mengumumkan tiga hari berkabung atas peristiwa maut tersebut. Wakil Menteri luar negeri, Abdollahian Hossein Amir mengatakan utusan pemerintah Saudi akan dipanggil ke Teheran oleh Kementerian luar negeri untuk menjelaskan kronologi dan fakta yang terjadi dalam tragedi Mina.
Kepala organisasi Haji Iran, Ohadi menambahkan masih belum diketahui alasan kenapa dua jalur di Mina ditutup saat ribuan jamaah haji ingin melempar jumrah.
"Hal ini menyebabkan kejadian tragis ini," katanya dalam sebuah wawancara di televisi, seperti dikutip kantor berita AP, Jumat (25/9).
Ohadi menyebut, penutupan jalan menjadi biang masalah. Apalagi, ritual jumrah biasa menggunakan tiga rute. "Insiden hari ini menunjukkan salah urus dan kurangnya perhatian serius terhadap keamanan para jamaah haji," kata Ohadi.
Seorang jemaah yang selamat, Tchima Illa Issoufou mengemukakan, peristiwa terjadi setelah jemaah yang telah melempar jumrah justru kembali jalan di 204. Padahal, dari arah sebaliknya ada jemaah lain yang hendak masuk.
"Keadaan menjadi kacau dan tiba-tiba orang-orang mulai berjatuhan. Ada jemaah dari Nigeria, Niger, Chad, Senegal, dan beberapa negara lain. Mereka saling memanjat satu sama lainnya agar bisa bergerak ke tempat yang aman dan itulah sebabnya banyak orang tewas," ujarnya.
Menurutnya, banyak orang menyeru nama Allah, sementara yang lainnya menangis, termasuk anak-anak dan bayi. Mereka jatuh ke tanah meminta tolong, tetapi tak ada yang menolong.
"Semuanya seperti menyelamatkan diri sendiri. Kami ikut kehilangan anggota kelompok. Saya kehilangan bibi saya dan, saat itu, dua perempuan dari rombongan kami-ibu dan anak perempuannya-hilang," ungkapnya.
Abdullah Lotfy, jemaah dari Mesir kepada Associated Press menyatakan, ada orang yang terjerembab menimpa orang berkursi roda. Peristiwa ini lalu diikuti dengan terjerembabnya orang lain dan menimpa badan mereka.
"Orang-orang sampai berdiri di atas badan orang lain agar sekadar bisa bernafas," katanya.
"Jenazah tergeletak di mana-mana sejauh mata saya memandang," kata Bashir Sa'ad Abdullahi, dari BBC Abuja yang berada di Mina.
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz telah memerintahkan investigasi keamanan ibadah haji. Komisi penyelidikan kecelakaan haji ini dibentuk karena korban mencapai ratusan orang. (tribunnews/adi/bbc/afp/ap/reuters)