Manajemen Akui Banyak Pegawai Kemenhub di Pesawat Aviastar yang Jatuh
Mengingat seluruh penerbangan perintis dibayai oleh APBN.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - General Manager Bussiness Commercial Development Aviastar, Petrus Budi Prasetyo, menyatakan bahwa Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tidak mencarter khusus pesawat Twin Otter PK-BRM nomor MV7503 yang ditemukan jatuh di Desa Luwu, Sulawesi Barat.
"Pesawat ini, pesawat rute biasa perintis dari Masamba ke Makassar. Kebetulan saja pada hari itu yang naik orang dari Kemenhub," ujar Petrus di Kantor Aviastar, Jakarta, Senin (5/10/2015).
Namun, Petrus tidak menampik jika pegawai Kemenhub tersebut mempunyai surat tugas dari kementerian sehingga dapat menaiki pesawat perintis milik Aviastar secara gratis.
Mengingat seluruh penerbangan perintis dibayai oleh APBN.
Lebih lanjut, Petrus menyampaikan bahwa pihak Avistar belum dapat mengetahui apakah pegawai Kemenhub tersebut membawa surat tugas atau tidak, karena belum memikirkan hal tersebut.
"Saya belum bisa pastikan lagi ya karena kemarin fokus bukan itu kami penanganan dulu aja begitu ketemu nanti KNKT akan juga menyelidiki lebih dalam," tambahnya.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Perhubungan, Hadi Mustofa Juraid mengatakan mayoritas penumpang Aviastar rute Masamba-Makassar yang hilang kontak merupakan karyawan Kementerian Perhubungan.
Menurutnya, ada tujuh orang penumpang dalam pesawat Aviastar itu yang lima orang dewasa dan dua bayi.
"Seluruh penumpang dewasa adalah karyawan Kementerian Perhubungan. Itu yang memprihatinkan," kata Hadi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (3/10/2015).