Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kedubes Arab Kembali Didemo Karyawan Perusahaan Vendor

Untuk kedua kalinya puluhan orang dari lima perusahaan rekanan, melakukan demonstrasi di depan kantor Kedutaan Besar Arab Saudi, Jl Rasuna Said.

Editor: Yulis Sulistyawan
zoom-in Kedubes Arab Kembali Didemo Karyawan Perusahaan Vendor
TRIBUNNEWS.COM
Demo karyawan perusahaan vendor di depan kantor Kedubes Arab Saudi, Jl Rasuna Said, Jakarta, Rabu (7/10/2015). Demo menuntut pembayaran utang proyek senilai Rp 25 miliar yang tak kunjung dibayar meski proyek telah selesai. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk kedua kalinya puluhan orang dari lima perusahaan rekanan, melakukan demonstrasi di depan kantor Kedutaan Besar Arab Saudi, Jl Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (7/10/2015).

Demonstrasi ini dilakukan lantaran pihak Kedubes Arab Saudi belum membukakan pintu untuk berdialog menyelesaikan permasalahan pembayaran hutang proyek senilai Rp 25 miliar.

"Hari Senin (5/10) lalu kami berdemo dan tidak dibukakan pintu.  Oleh karena itu, hari ini kami berdemo kembali agar pihak Kedubes membuka pintu serta berdialog menyelesaikan pembayaran hutang proyek ke kami sebesar Rp 25 miliar," jelas karyawan PT Packet Systems Indonesia (PSI) Sabar Tambunan kepada Tribunnews.com, Rabu, (7/10/2015).

Dijelaskan Sabar Tambunan, kerjasama pengerjaan proyek di Kedubes Arab di mulai dari bulan Mei 2014 yang ditandai dengan turunnya Purchase Order ke PT Packet Systems Indonesia (PSI).

Sedangkan pihak yang menangani proyek ini untuk Kedubes Arab , yaitu PT Nexevi dengan Cosmin Diluca sebagai Direktur.

Sepanjang tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 tercatat nilai proyek total sebesar 1.671.281,54 dolar AS.

Pembayaran yang telah dilakukan sebesar kurang lebih 195.578,78 dolar AS. Kekurangan pembayaran 1.475.702,76 dolar AS yang seharusnya telah dilunasi pada Juli 2015.

Berita Rekomendasi

Karena keterlambatan pembayaran, berikut dengan denda maka hutang PT Nexevi ke PT Packet Systems Indonesia menjadi 1.499.775,57 dolar AS atau setara dengan Rp 21 milyar.

"Selain PT Packet Systems, masih ada 4 vendor lain dengan total hutang sebesar Rp 4 milyar," tambah Ajik Samboro dari PT Eldante.

Sehingga total kewajiban PT Nexevi kepada lima vendor sebesar Ro 25 milyar.

Menurut Sabar Tambunan, penyelesaian proyek di Kedubes Arab pada Mei 2015 yang ditandai dengan ditandatangani Berita Acara Serah Terima oleh kedua belah pihak.

"Namun sampai hari ini, Senin 5 Oktober 2015, tidak ada tanda – tanda PT Nexevi akan melunasi hutang tersebut," lanjut Sabar Tambunan.

Proyek tersebut meliputi pekerjaan arsitektur sipil, sistem jaringan, sistem keamanan, cctv dan control akses, cabling dan instalasi data.

Dijelaskan Sabar, berbagai upaya telah dilakukan diantaranya dengan komunikasi via email, telepon maupun pertemuan yang diakhiri dengan kesepakatan pembayaran oleh PT Nexevi sebelum Lebaran 2015. "Kesepakatan tersebut belum dipenuhi oleh PT Nexevi sampai hari ini," lanjut Sabar.

Menurut Sabar, informasi dari PT Nexevi sebagaimana yang disampaikan Cosmin Diluca, pihak Kedubes Arab belum membayar pihaknya atas selesainya proyek.

Namun keterangan dari Kedubes Arab,pihaknya telah melakukan pembayaran kepada PT Nexevi. "Keterangan ini disampaikan lisan dan belum ada bukti yang menguatkan," tambah Sabar.

Hal ini yang mendorong PT PSI bersama vendor lainnya untuk mencari kepastian pelunasan kekurangan pembayaran proyek.

Krsitiantoko dari PT PSI menambahkan, pihak managemen PT PSI telah berupaya secara baik–baik dengan mendatangi Kedubes Arab, sebanyak dua kali dalam dua pekan terakhir ini.

Tujuannya untuk memastikan pembayaran dari Kedubes Arab ke PT Nexevi dan mendiskusikan jalan keluar atas macetnya pelunasan hutang proyek.

"Namun tidak satu pun dari kedua kunjungan tersebut ditanggapi. Bahkan Managemen PT Packet Systems Indonesia tidak dibukakan pintu. Pihak PT Nexevi menghilang dan pihak Kedubes Arab tidak memberi kesempatan untuk bertemu dengan kami," terang Kristiantoko.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas