Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Konsep Bela Negara Menhan Memihak Penguasa dan Korporasi

seharusnya konsep bela negara tersebut dipandang dalam arti lebih luas

Penulis: Valdy Arief
zoom-in Konsep Bela Negara Menhan Memihak Penguasa dan Korporasi
Puspen TNI/Puspen TNI
MENHAN BERIKAN PEMBEKALAN 793 CAPAJA TNI-POLRI - Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, bertempat di Ruang Auditorium Akpol, Semarang, Senin (27/7/2015) memberikan pembekalan kepada 793 Calon Perwira Remaja (Capaja) TNI dan Polri Tahun 2015, terdiri dari 215 Taruna Akmil, 100 Kadet AAL, 89 Karbol AAU dan 389 Taruna/Taruni Polri yang akan di lantik menjadi Perwira TNI dan Polri pada tanggal 30 Juli 2015 oleh Presiden RI Ir. Joko Widodo. (Puspen TNI) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana bela negara yang digulirkan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dinilai memihak penguasa dan korporasi serta tidak berpihak kepada rakyat.

"Kami menilai konsep bela negara Ryamizard Ryacudu, memihak penguasa dan korporasi yang didukung penguasa," ujar Aktivis Indonesia Tanpa Militerisme (ITM), Surya Anta di Kantor YLBHI, Menteng, Jakarta, Rabu (14/10/2015).

Surya mengatakan  seharusnya konsep bela negara tersebut dipandang dalam arti lebih luas.

Menurut Surya, konsep bela negara harus diartikan sebagai bela rakyat.

"Tindakan aktivis yang membela rakyat itu seharusnya juga dipandang sebagai bentuk bela negara," kata Surya Anta.

"Nanti kalau ada aksi buruh yang menuntut upah layak bisa dianggap sebagai tindakan bela negara," tambahnya.

Sementara itu Pengacara Publik Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Maruli Rajagukguk berpendapat implementasi rasa nasionalisme jangan dimaknai secara sempit.

Berita Rekomendasi

"Bela negara dalm konteks kekinian harus dipandang sebagai wujud partisipasi membangun negara yang lebih maju dan demokratis," katanya pada kesempatan sama.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu berencana membentuk kader bela negara pada Senin (19/10/2015) mendatang.

Ryamizard menilai saat ini terdapat 100 juta penduduk Indonesia yang potensial sebagai kader militan bela negara guna pertahanan negara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas