Korban Tewas Bentrok Aceh Singkil Ditembak Pakai Airgun
satu korban meninggal dalam peristiwa bentrokan antarkelompok di Aceh Singkildiduga ditembak menggunakan airgun
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan satu korban meninggal dalam peristiwa bentrokan antarkelompok di Aceh Singkil, Selasa (13/10) diduga ditembak menggunakan airgun.
Korban tersebut diketahui bernama Samsul (21) warga Buluhsema, Suro. Dia mengalami luka di bagian kepala diduga akibat tembakan, serta perut luka karena benda tajam.
"Menurut saya soal tembakan itu bukan dari senapan angin, tapi dari airgun. Biasanya airgun pelurunya gotri," ujar Badrodin, Selasa (13/10/2015) malam di rumah dinasnya, Jalan Pattimura, Jakarta Selatan.
Badrodin menambahkan untuk lebih memastikan korban tewas akibat senapan angin atau airgun, saat ini pihaknya masih menunggu hasil dari tim forensik.
"Kepastiannya tentu tunggu hasil dari forensik dulu. Itu tembakan apa," tambahnya.
Lebih lanjut Badrodin juga menduga peristiwa bentrokan di Desa Dangguran, Kecamatan Simpang Kanan, Aceh Singkil dan pembakaran rumah ibadah GHKI di Desa Suka Makmur Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil ini sudah direncanakan sebelumnya.
Akibat peristiwa ini, satu orang meninggal dunia dan empat lainnya luka-luka. Korban meninggal diketahui bernama Samsul (21) warga Buluhsema, Suro. Sementara itu nama empat korban luka yakni Uyung (27), Sarto (anggota TNI anggota TNI Kodim 0109/Singkil), Rahman (27), dan Salma (18). Mereka dievakuasi dan dibawa ke RSUD Aceh Singkil.
Menurut laporan kepolisian, bentrokan terjadi pada Selasa (13/10/2015) sekitar pukul 12.00 WIB. Bentrokan terjadi antara massa yang menamakan diri mereka Gerakan Pemuda Peduli Islam Aceh Singkil dan warga Desa Dangguran, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil.
Kerusuhan berawal ketika massa hendak menerobos barikade penjagaan ke bangunan yang dinamai Gereja HKI di Dusun Dangguran, Desa Kuta Lerangan, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil. Aksi massa penyerbu ini mendapatkan perlawanan dari warga Desa Dangguran sehingga berujung pada bentrokan.
Akibatnya, tiga warga dan seorang personel TNI menderita luka-luka ringan, sementara satu warga bernama Samsul, warga Desa Buloh Sema, Kecamatan Suro, dikabarkan tewas. Saat ini, personel kepolisian dan TNI terlihat berjaga ketat di beberapa titik Kecamatan Simpang Kanan, setelah berhasil menghentikan bentrokan.
Sebelumnya disebutkan, Pemkab Aceh Singkil memang berniat membongkar 24 rumah ibadah tanpa izin. Berdasarkan hasil pertemuan dan rapat yang dihadiri aparat pemerintah kabupaten, tokoh adat, dan tokoh agama, mereka sepakat bahwa 10 rumah ibadah tanpa izin akan dibongkar pada pekan depan. Untuk sisanya yang berjumlah 14 unit, para pengelola diberi kesempatan mengurus izin pendirian rumah ibadah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.